"Hari ini jumenengan tanpa pemberian gelar. Kemarin sudah kita bahas dengan panitia. Tidak ada masalah. Kita fokus dulu saja ke acara jumenengan," katanya sebelum tingalan jumenengan dimulai.
Kebijakan tanpa pemberian gelar ini berlaku untuk seluruh masyarakat, termasuk bagi abdi dalem. Alasan waktu yang mepet juga menjadi pertimbangan panitia tidak melaksanakan pemberian gelar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, hal ini terkait dengan adanya dugaan pemalsuan sertifikat pemberian gelar kebangsawanan (kekancingan) oleh pihak tertentu. Kasus tersebut saat ini tengah ditangani Polda Jawa Tengah.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk menolak jika ada pihak yang menawarkan kekancingan. "Kasihan kalau ternyata yang diberikan palsu. Karena semua kekancingan itu harus atas pengetahuan Sinuhun (raja)," ujarnya.
Bagi masyarakat yang dalam empat tahun terakhir menerima kekancingan, diharapkan untuk mengkonfirmasi keabsahan kekancingan kepada Satgas Panca Narendra, tim yang ditunjuk PB XIII.
"Kalau benar-benar menginginkan gelar, bisa mengajukan kembali kepada kami," pungkasnya. (bgs/bgs)











































