Timoer adalah salah satu kerabat keraton yang tengah berkonflik dengan kubu PB XIII. Dia pulalah yang melayangkan gugatan kepada ayahnya sendiri atas pembentukan Tim Lima atau Satgas Panca Narendra.
Timoer, saat dihubungi detikcom, mengaku hanya dapat berkomunikasi dengan putranya melalui telepon. "Dua hari kondisinya demam tinggi sekali enggak turun-turun, sudah dibawa ke RS dr Oen," katanya, Jumat (21/4/2017) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya saat itu tidak mau keluar, wong tinggal saya di sini. Kalau saya keluar, nanti enggak bisa masuk lagi, kaya gusti-gusti yang lainnya (dewan adat). Terus barang-barang saya gimana," katanya.
Setelah itu, dia merasa terkurung karena terkunci dari luar. Menurutnya, pintu-pintu dijaga oleh polisi. Selama sepekan, dia tinggal bersama 10 orang kerabat dan abdi dalem keraton. Mereka bertahan hidup dengan memasak bahan makanan yang ada di Keputren.
"Kan biasa, orang rumah tangga sudah belanja bahan makanan untuk sebulan ke depan. Kita masak dari itu. Tapi mulai Selasa (18/4), polisi mulai memberikan nasi kardus kepada kami," ujarnya.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Djarod Padakova, membantah adanya tindakan yang membuat Timoer terisolasi. Menurutnya, hal tersebut merupakan kemauan dari putri raja itu.
Bahkan, lanjut Djarod, polisi telah membantu dan melayani Timoer dengan baik. Pihaknya menugaskan Kompol Juliana untuk menjaga dan memberikan pelayanan kepada Timoer.
"Apabila Gusti Timoer ingin keluar bertemu anaknya, akan kita dampingi untuk menjaga keamanannya. Termasuk keinginan gusti mau makan apa, beli apa, kita berikan," kata Djarod. (bgs/bgs)











































