"Nanti jam 14.00 (WIB) saya ke kepolisian, laporan. Berita itu tidak betul, wong saya tidak pernah bicara itu kok," ujar Sultan HB X di kompleks Kepatihan, Jalan Malioboro, Yogyakarta, Rabu (19/4/2017).
Sultan menegaskan dirinya sama sekali tidak pernah mengatakan hal itu. Tulisan yang dimuat dalam situs tersebut mengesankan bahwa Sultan sedang membuat penilaian khusus yang menyudutkan salah satu etnis sebagai pengkhianat bangsa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ditulis juga mengapa warga etnis tersebut tidak bisa memiliki hak kepemilikan taah di Yogyakarta, namun hanya bisa memiliki bangunan saja. Hal tersebut merupakan keputusan mendiang Sultan HB IX, ayahanda Sultan HB X, karena warga etnis tersebut lebih mendukung Belanda dibanding para pejuang RI saat agresi militer Belanda ke Yogyakarta pada tahun 1948.
Sultan mengatakan bahwa hoax tersebut sangat beresiko karena akan memojokkan bagi yang tidak tahu-menahu. Karena merasa dirugikan oleh kemunculan tulisan tersebut maka Sultan HB X memutuskan untuk melaporkannya kepada polisi. (mbr/mbr)











































