Jika tidak diserahkan, Tim Lima mengancam akan membuka secara paksa pintu-pintu keraton Surakarta.
"Kita sebenarnya nggak mau ugal-ugalan. Tapi Sinuhun (PB XIII) harus mengadakan ritual, sesajen, mengecek gamelan, latihan Bedaya Ketawang untuk persiapan tingalan jumenengan," kata anggota Tim Lima, KGPH Benowo, Selasa (4/4/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau gembok lama, kan bisa kita buka tanpa merusak. Kalau gembok baru langsung saja kita potong. Tapi kita mengikuti aturan Pak Kapolres saja supaya tidak melanggar hukum," ujarnya.
Tenggat waktu tersebut, menurutnya, merupakan permintaan dari kubu dewan adat. Kedua kubu hari ini melakukan pertemuan di luar Keraton, yakni di Pusat Pendidikan Topografi (Pusdiktop) TNI AD. Dewan adat diwakili KGPH Puger, sedangkan Tim Lima diwakili KGPH Benowo.
"Dia (Puger) mengatakan nanti tanggal 7 April ada utusan tim kepresidenan (yang akan membantu menyelesaikan konflik). Katanya cuma selentingan saja. Ini sudah tidak waktunya bercanda," katanya.
Sementara itu, Puger yang mewakili dewan adat, tidak memberikan komentar sedikitpun setelah keluar dari Pusdiktop. Dia langsung berjalan menuju keraton melalui pintu timur di Sasono Kusumowandowo. Saat dihubungi detikcom melalui telepon, dia tidak merespon. (sip/sip)