Warga melakukan ritual ngangsu banyu atau mencari air di umbul Sigedang, Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (30/1). Umbul atau sumber mata air menjadi fokus ritual karena persoalan yang terjadi pada penolakan pabrik semen oleh warga Kendeng adalah hilangnya sumber air warga setempat.
![]() |
Ritual berupa mengambil air di tujuh umbul sebagai bentuk tradisi masyarakat setempat menjaga bumi, air, dan lingkungan. Selain Sigedang, para peserta aksi juga mengambil air dari enam sumber mata air lain yakni di umbul Susuhan, umbul Jolotundo, umbul Gedaren, umbul Nilo, umbul Pelem dan umbul Manten.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Menyiramkan air kepada peserta kirab sebagai bentuk dimaknai sebagai upaya penyucian diri, sekaligus komitmen untuk menjaga bumi, air dan lingkungan.
![]() |
Peserta aksi menuju lokasi doa bersama sambil membawa air tujuh umbul yang telah diambil sebelumnya.
![]() |
Kembul atau makan nasi tumpeng bersama warga setempat setelah didoakan, termasuk memanjatkan doa-doa khusus untuk arwah Yu Patmi.
![]() |
Peserta kirab menaburkan bunga di depan foto Yu Patmi, petani Kendeng, Rembang, yang meninggal dunia saat melakukan aksi penolakan pabrik Semen. (mbr/sip)