Polres Sragen mengadakan acara tersebut untuk memberikan motivasi sekaligus pembinaan kepada para pelajar dalam menghadapi ujian nasional. Kapolres Sragen, AKBP Cahyo Widiarso, mengatakan, kelulusan sekolah tidak perlu diisi dengan hura-hura, apalagi jika diwarnai aksi kekerasan, mengonsumsi minuman keras, bahkan narkoba.
"Pelajar adalah aset bangsa di kemudian hari. Tugas pelajar adalah belajar dengan baik. Tidak boleh hura-hura, anarkis, apalagi mengkonsumsi zat terlarang karena itu bisa merusak masa depan kalian," kata Cahyo saat memimpin deklarasi di GOR Diponegoro Sragen, Rabu (29/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita upayakan cara preventif dahulu. Kita akan lakukan pembinaan kepada mereka," katanya.
Acara deklarasi tersebut juga memecahkan rekor MURI dengan jumlah peserta terbanyak, yakni 30.108 siswa. Para peserta rata-rata merupakan siswa kelas XII SMA dan SMK sederajat.
Penghargaan rekor MURI diserahkan kepada Kapolres Sragen usai acara.
Turut hadir dalam pemecahan rekor, Dandim 0725/Sragen, Letkol Camas Sigit Prasetyo dan Sekda Sragen, Tatag Prabawanto. Mereka turut memberikan motivasi kepada para pelajar agar dapat lulus dengan hasil memuaskan.
Tatag yang hadir mewakili Bupati dan Wakil Bupati Sragen, berharap agar para pelajar dapat mengilhami deklarasi tersebut. Dengan demikian, tuturnya, para pelajar Sragen dapat menjadi generasi yang cerdas dan berkarakter.
"Jangan ada lagi corat-coret baju. Daripada dicorat-coret, lebih baik disumbangkan ke panti asuhan. Itu akan lebih bermanfaat," ujarnya. (sip/sip)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini