"Tahun ini akan diproduksi 60 unit generator ozon berbagai tipe yang akan diserahkan uji cobanya ke kelompok tani, khususnya cabai," ujar penemu D'Ozone, Dr Muhammad Nur DEA, Sabtu (25/3/2017).
Peminat D'Ozone, lanjutnya, cukup banyak karena peluang pemanfaatannya cukup tinggi. Pemesanan alat bisa dilakukan oleh kelompok tani karena jika perorangan yang membeli akan terasa cukup memberatkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Temuan Dosen Undip ini Bisa Atasi Kelangkaan Cabai
![]() |
Hasil temuan atau produksi inovasi dalam teaching industry tersebut bagi dirinya memiliki dua manfaat yaitu untuk pengajaran kepada para mahasiswa terkait teknologi plasma dan dalam aspek industri bisa menjadi income yang digunakan untuk pendanaan tertentu.
Selaku ketua grup periset Center for Plasma Research (CPR), Nur menilai teknologi plasma di Indonesia memang belum banyak dipelajari. Bahkan Undip adalah yang pertama, termasuk dalam hal produksi ozon.
"Untuk produksi Ozon di Indonesia baru kita, di ASEAN yang ada teknologi ozon itu Thailand," tandasnya. (alg/mbr)