Pemkot mengeluarkan surat edaran (SE) Nomor 660.1/821 tentang Earth Hour tertanggal 21 Maret 2017. Isinya antara lain imbauan mematikan lampu, minimal pada bagian depan dan lobi bangunan.
"Kita ingin melibatkan masyarakat sebanyak-banyaknya. Ini kita gelar Earth Hour dalam rangka efisiensi energi dan perubahan gaya hidup manusia," kata Kabid Penaatan Hukum dan Peningkatan Kapasitas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surakarta, Vitriaman, Kamis (23/3/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dimulai jam 19.00 WIB tapi acara switch off dimulai 20.30 WIB hingga 21.30 WIB," ujarnya.
Koordinator acara, Ahmad Dhafir, mengatakan, gerakan yang diusung dalam Earth Hour tahun ini ialah #SejutaAksi. Selain aksi Switch Off, masyarakat juga diajak untuk melakukan aksi lain untuk menyelamatkan bumi, antara lain mengurangi kantong plastik.
"Gerakan ini mengajak individu untuk membuat kantong belanja dari kaus bekas. Kita sudah beberapa kali membuat workshop pembuatan tas, bisa untuk belanja dan fashion," ujarnya.
Komunitas Earth Hour Solo sast ini juga berencana untuk melakukan konservasi alam di Solo. "Seperti di Bali dan Nusa Tenggara ada adopsi koral sebagai upaya melestarikan koral. Terus di sekitar pantai ada adopsi mangrove. Di Solo belum bisa, masih dalam tahap penelitian, konservasi apa yg akan dilaksanakan di Solo," tutupnya. (sip/sip)











































