Hal itu diketahui Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi saat meninjau rumah pompa tersebut. Ada lima pompa dengan tenaga diesel dan listrik, sedangkan panel yang dicuri yaitu panel listrik untuk dua pompa.
"Rumah pompa ini panelnya dicuri. Saat berjuang rob dihilangkan, ada yang tidak sadar seenaknya diambil," ujar Hendrar di rumah pompa Kali Banger, Senin (29/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Peristiwa hilangnya dua panel listrik itu sudah dilaporkan ke Polsek Semarang Timur. Hendrar berharap pelaku segera ditangkap dan dihukum setimpal karena kerugiannya tidak hanya materi namun juga kenyamanan warga.
"Sudah lapor ke Polsek Semarang Timur. Pelaku harus dihukum setimpal. Ini yang diambil mengurangi kekuatan dua pompa," tegasnya.
Kepala Dinas PSDA dan ESDM Kota Semarang, Agus Riyanto mengatakan kerugian materi akibat hilangnya panel listrik itu diperkirakan Rp 180 juta. Dari informasi hilangnya panel tersebut terjadi saat bulan Ramadhan lalu ketika petugas lengah dan dilakukan dengan cara memotong kabel.
"Nanti di anggaran perubahan, Rp 180 juta untuk mengganti barang hilang itu," kata Agus.
Kejadian tersebut memang tidak terduga karena akses untuk ke rumah pompa Kali Banger sudah dibuat khusus dan terlihat jika ada orang keluar masuk. Untuk mengantisipasi hal serupa CCTV akan di pasang dan petugas yang berjaga akan ditambah.
"Nanti pasang CCTV. Yang jaga dari PSDA, nanti diperkuat 15 orang," tandas Agus.
![]() |
Sementara itu Hendrar juga menjelaskan rumah pompa tersebut cukup berdampak pada penanganan rob di Kota Semarang. Hal itu juga terintegrasi dengan usaha membuat bendungan di hilir kali Banger.
"Banger, Bugangan, Citarum bisa turun airnya. Tadi malamm hujan 2 jam, kondisi di Banger tidak ada masalah karena pompa dihidupkan. Bendungnya agar air laut tidak masuk ke aliran Banger. Kalau hujan tidak ada air pasang tinggi," tutur Hendrar. (alg/trw)