Ada ratusan PNS yang mengikuti upacara di Lapangan Simpang Lima Semarang, Senin (15/8/2016). Para PNS pria mengenakan beskap termasuk Gubernur Ganjar yang memilih warna putih. Sedangkan PNS perempuan mengenakan kebaya.
Tidak hanya peserta upacara, para tamu undangan juga memakai pakaian adat termasuk Kepala SKPD Pemprov Jateng, Forkopimda Jateng, serta para Bupati dan Wali Kota se-Jateng. Sedangkan para murid sekolah tetap menggunakan seragam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nguri-nguri kabudayan, menunjukkan cinta sejati kita pada budaya kita. Ini ciri kompak bentuk kontribusi aparatur negara sama-sama mangayubagyo dari sisi kebudayaan. Salah satu bentuk melestarikan kebudayaan. Melihat ini semua sebagai bentuk persaudaraan," kata Ganjar selaku inspektur upacara.
![]() |
Gubernur Ganjar memang sejak Februari tahun 2015 mengeluarkan surat edaran dan menetapkan agar PNS di lingkungan Pemprov Jateng memakai pakaian adat pada tanggal 15 setiap bulannya.
Dalam sambutannya, Gubernur Ganjar menekankan agar pelayanan kepada masyarakat ditingkatkan supaya lebih cepat, murah, dan ramah. Ganjar juga membacakan deklarasi Revolusi Mental dalam upacara tersebut.
"Yang dilihat masyarakat adalah layanan. Infrastruktur dan lainnya yang ada fisik-fisiknya itu gampang kalau ada duitnya. Problem itu bagaimana melayani masyarakat sesuai deklarasi Revolusi Mental. Mudah, murah, cepat," ujar Ganjar usai upacara.
Gubernur Ganjar juga memberikan penghargaan Satya Lencana 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun kepada PNS yang telah mengabdi di lingkungan Pemerintah Provinsi Jateng.
(alg/fdn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini