Meriahnya Bakdan Kupat di Klaten, Ribuan Orang Berebut 37 Gunungan

Meriahnya Bakdan Kupat di Klaten, Ribuan Orang Berebut 37 Gunungan

Muchus Budi R. - detikNews
Rabu, 13 Jul 2016 19:06 WIB
Suasana bakdan kupat di Rowo Jombor, Klaten, Rabu 13 Juli 2016 (Foto: Muchus Budi R/detikcom)
Klaten - Tradisi Bakdan Kupat atau Lebaran Ketupat digelar meriah di Rowo Jombor, Klaten, Rabu (13/7/2016). Bakdan kupat adalah tradisi Syawalan yang selalu digelar sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri. Ribuan warga berdatangan untuk memeriahkan acara tersebut. 37 Gunungan dari ketupat dan lauk-pauknya diarak beramai-ramai kemudian diperebutkan secara meriah dan penuh kegembiraan.

Tradisi turun-temurun itu diadakan di Bukit Sidoguro yang berada di kawasan Rowo Jombor, Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten. Meskipun acara dimulai pukul 09.00 WIB hingga siang, namun semenjak pagi warga sudah menyemut memadati lokasi. 37 gunungan ketupat telah dipersiapkan semenjak pagi dari pintu masuk obyek wisata Rowo Jombor yang selanjutnya akan diarak menuju Bukit Sidoguro sekitar 1 kilometer.

Foto: Muchus BR/detikcom

Gunungan itu diberi nama sesuai penyumbangnya. Ada nama-nama pejabat, ada nama-nama dinas pemerintahan, namun ada juga yang atas nama warga desa. Meskipun demikian semua selongsong ketupat hingga proses mengisi beras dan memasaknya adalah buatan warga Krakitan sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga berpantang untuk membeli ketupat. Alasannya, ketupat atau dalam Bahasa Jawa disebut kupat adalah bentuk ekspresi komunal warga dalam meminta maaf di hari raya. Kupat diartikan sebagai ngaku lepat atau mengaku salah.

"Kami harus membuat sendiri, bukan membeli. Karena kupat ini adalah pengakuan kesalahan masing-masing kami. Kalau yang membuat orang lain berarti yang mengaku salah orang lain, bukan kami," papar Waginah, warga setempat.

Foto: Muchus BR/detikcom

Tak hanya ketupat yang disediakan, berbagai hidangan penghias gunungan juga dipasang. Diantaranya sayur-mayur hasil pertanian. Tak cuma itu, masakan menu khas Jawa pelengkap santap ketupat juga disertakan. Diantaranya opor ayam, serundeng, sambal goreng ati hingga kerupuk diletakkan pada gunungan. Dengan demikian, warga yang hadir akan bisa langsung menyantap.

Usai diarak, satu per satu gunungan ketupat selanjutnya diletakkan di plasa terbuka. Selanjutnya adalah puncak acara Bakdan Kupat, yakni ribuan warga yang berebut gunungan ketupat. Setelah didoakan, warga akan menyerbu ribuan ketupat lengkap lauk-pauk siap santap.

Foto: Muchus BR/detikcom
(mbr/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads