"Seperti yang terjadi di Grumbul Karang Jambe, warga harus berjalan kaki sejauh dua kilometer melewati hutan untuk mencapai grumbul terdekat," kata Kepala Desa Watuagung, Sugito kepada wartawan, Senin (20/6/2016).
Bahkan menurut dia, hingga saat ini warga yang terisolir masih berusaha bertahan dengan logistik seadanya, karena bantuan yang diterima baru berasal dari Perhutani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain belum tersalurnya kebutuhan logistik bagi warga yang terisolir, kondisi ketiga grumbul tersebut juga gelap gulita saat malam. Hal tersebut dikarenakan kincir air untuk menggerakkan turbin pembangkit listrik yang menjadi satu-satunya sumber penerangan bagi warga di grumbul tersebut hanyut terbawa arus banjir.
"Saat ini warga setempat masih berkonsentrasi untuk membersihkan rumah yang rusak karena longsor kemarin. Dari laporan yang diterima, tercatat 18 rumah rusak berat bahkan beberapa di antaranya roboh," jelasnya.
Dia menjelaskan, pihaknya juga masih terus mengupayakan agar tim relawan dapat menjangkau daerah yang terisolir di tiga grumbul tersebut. Bahkan dia berharap ada alat berat yang dapat membuka jalur yang tertutup timbunan longsor itu.
"Sebenarnya kami berharap ada alat berat yang turun untuk penanganan longsoran yang menyebabkan terisolirnya sejumlah akses jalan utama desa," ujarnya.
Sementara menurut Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Banyumas Heriana Ady Candra mengatakan hingga saat ini bantuan logistik yang datang baru berasal dari Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) III berupa beras 10 kantong, mie instan, air mineral, lauk kalengan dan minyak goreng.
"Dari BPBD Banyumas berupa beras 50 kilogram, mie instan, lauk kalengan. Sedangkan, kerja bakti pembersihan sisa longsor dan banjir dilakukan tim gabungan dari unsur Koramil Tambak, Kodim 0701 Banyumas, Tagana, pramuka peduli kwarcab yang terkonsentrasi di Desa Kamulyan dan Purwodadi Kecamatan Tambak," jelasnya.
Hujan deras pada Sabtu (18/6) kemarin di wilayah Banyumas menyebabkan banjir dan longsor di sejumlah titik. Bahkan banjir bandang terjadi di Desa Kemiri dan Desa Selandaka Kecamatan Sumpiuh, serta Desa Buniayu Kecamatan Tambak.
Sedangkan, longsor dan banjir terjadi di Desa Watuagung, Kecamatan Tambak yang mengakibatkan satu orang tewas terhanyut aliran sungai. Korban meninggal atas nama Sumini (52) warga RT 07/RW 03 Desa Watuagung yang berhasil ditemukan Minggu (19/6). (arb/erd)











































