Para pelaku yang ditangkap di tempat dan waktu yang berbeda itu adalah Donny Setya Wibowo (25) warga Genuk Semarang, Ronald Octavianus Handoko (32) warga Semarang Timur, R. Iedha Ariawan Nugroho (42) warga Kanalsari Semarang Tengah, dan Vaygor Briant Putranto (27) warga Semarang Tengah.
"Total ada 9,3 gram sabu dari empat tersangka ini," kata Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Burhanudin, Jumat (3/6/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketika penangkapan hujan cukup deras, tersangka yang naik motor berusaha melawan dan terjadilah kejar-kejaran sampai di Pasar Ngaliyan yang jalannya naik turun. Saat akan menangkap Vaygor, Iptu Paryudi tergelincir dan menderita patah tulang di kaki kirinya.
"Dia (tersangka) naik motor, begitu ditangkap dia berontak. Anggota saya kakinya patah," kata Kasat Res Narkoba, Kompol Sidik Hanafi.
Namun akhirnya polisi berhasil membekuk Vaygor dan mengamankan barang bukti sabu 0,4 gram dalam satu klip kecil, kemudian lima plastik klip kecil berisi total 3,5 gram sabu. Ada juga timbangan digital dan satu ponsel milik tersangka.
Kapolrestabes Semarang Kombes Burhanudin menunjukkan barang bukti (Foto: Angling AP/detikcom) |
Dari penyelidikan polisi dan pengakuan tersangka, Vaygor dikendalikan oleh narapidana di Lapas Kedungpane Semarang. Sekali transaksi ia mendapatkan upah Rp 500 ribu.
"Saya dapat Rp 500 ribu sekali kegiatan. Saya kalau keluar izin ke orang tua bilangnya pergi ke daerah Kampung Kali," ujar Vaygor.
Selain Vaygor, dua tersangka lainnya yaitu Donny dan Ronald dikendalikan dari Lapas Kedungpane juga, sedangkan tersangka Iedha membeli di Jakarta. Kapolrestabes Semarang menjelaskan, modus mereka adalah mengambil barang di tempat yang sudah dijanjikan.
"Ini sindikat dikendalikan LP (lapas). Yang di LP bilang ambil di sana, di pot bunga, di ban situ, dan lainnya. Para pengguna sabu itu ambilnya di tempat tertentu yang sudah disepakati," tegas Burhanudin.
Akibat perbuatannya, para tersangka dijerat pasal 114 dan atau pasal 112 ayat (1) Undang-Undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika. Saat ini polisi masih mengejar komplotan pelaku lainnya. Sedangkan polisi yang menjadi korban masih dirawat di RS Bhayangkara Semarang. (alg/trw)












































Kapolrestabes Semarang Kombes Burhanudin menunjukkan barang bukti (Foto: Angling AP/detikcom)