2 Bayi di Banyumas Lahir di Tahun Kabisat, Perawatnya Juga

2 Bayi di Banyumas Lahir di Tahun Kabisat, Perawatnya Juga

Arbi Anugrah - detikNews
Senin, 29 Feb 2016 17:37 WIB
Foto: Arbi Anugrah/detikcom
Banyumas - Tanggal 29 Februari merupakan tanggal yang unik dan spesial dalam penanggalan, karena hanya muncul setiap empat tahun atau biasa disebut sebagai tahun kabisat. Di luar tahun kabisat, Februari selalu diakhiri dengan tanggal 28, sehingga merupakan tanggal yang langka.

Seperti dua bayi di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda Arif Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, yang dibantu dalam proses persalinan tepat di tanggal 29 Februari. Tidak ada rencana khusus bagi orang tua bayi agar anaknya lahir pada tanggal yang muncul hanya empat tahun sekali tersebut.

Seperti bayi pasangan Dwi Haryono Adi dan Dwi Kustina yang tidak pernah merencanakan kelahiran bayi mereka pada tahun kabisat. Padahal bayi mereka diprediksi lahir pada 14 Maret.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi lahir sekitar pukul 04.45 WIB. Seneng juga tapi kasihan juga karena 4 tahun sekali ulang tahunnya, tapi seneng sih, tanggalnya juga unik. Ini maju dari perkiraan tanggal 14 Maret, tapi normal tidak sesar," kata Dwi Kustina yang akan memberikan nama khusus pada anak pertamanya tersebut.

Sementara pasangan lainnya yakni Nano dan Ana Yuliastuti juga tidak merencanakan kelahiran bayi mereka pada tahun kabisat. Meskipun harus melahirkan bayi laki-laki secara sesar dengan berat 3,7 kg dengan panjang 80 cm, namun kelahiran anak kedua mereka tersebut juga maju dari tanggal perkiraan.

"Lahir dengan disesar, tapi tidak ngejar kabisat, prediksi lahir harusnya tanggal 1, dan memang harus disesar," jelas Ana yang melahirkan anak pertama secara normal.

Foto: Arbi Anugrah/detikcom

Uniknya, Ita Triatusolihah, perawat RSAI Bunda Arif yang merawat kedua bayi yang lahir pada tanggal 29 Februari tersebut ternyata juga lahir pada tanggal 29 Februari. Sehingga dia sangat bersyukur bisa merawat bayi yang juga lahir pada tanggal unik seperti tanggal lahirnya.

"Dulu saya juga lahir di tahun kabisat jam 9 malam, paling ya setiap 4 tahun sekali ngerayain ulang tahun, Kalau mau ultah baru ada rencana, biasanya syukuran sedikit-sedikit," katanya.

Sebagai manusia, dirinya juga pernah merasakan iri pada teman-temannya yang selalu merayakan ulang tahun setiap tahunnya.

"Kadang juga iri, ingin setiap tahun bisa merayakan ulang tahun, tapi mau gimana lagi," ungkapnya. (arb/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads