Seperti dua bayi di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda Arif Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, yang dibantu dalam proses persalinan tepat di tanggal 29 Februari. Tidak ada rencana khusus bagi orang tua bayi agar anaknya lahir pada tanggal yang muncul hanya empat tahun sekali tersebut.
Seperti bayi pasangan Dwi Haryono Adi dan Dwi Kustina yang tidak pernah merencanakan kelahiran bayi mereka pada tahun kabisat. Padahal bayi mereka diprediksi lahir pada 14 Maret.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara pasangan lainnya yakni Nano dan Ana Yuliastuti juga tidak merencanakan kelahiran bayi mereka pada tahun kabisat. Meskipun harus melahirkan bayi laki-laki secara sesar dengan berat 3,7 kg dengan panjang 80 cm, namun kelahiran anak kedua mereka tersebut juga maju dari tanggal perkiraan.
"Lahir dengan disesar, tapi tidak ngejar kabisat, prediksi lahir harusnya tanggal 1, dan memang harus disesar," jelas Ana yang melahirkan anak pertama secara normal.
![]() |
Uniknya, Ita Triatusolihah, perawat RSAI Bunda Arif yang merawat kedua bayi yang lahir pada tanggal 29 Februari tersebut ternyata juga lahir pada tanggal 29 Februari. Sehingga dia sangat bersyukur bisa merawat bayi yang juga lahir pada tanggal unik seperti tanggal lahirnya.
"Dulu saya juga lahir di tahun kabisat jam 9 malam, paling ya setiap 4 tahun sekali ngerayain ulang tahun, Kalau mau ultah baru ada rencana, biasanya syukuran sedikit-sedikit," katanya.
Sebagai manusia, dirinya juga pernah merasakan iri pada teman-temannya yang selalu merayakan ulang tahun setiap tahunnya.
"Kadang juga iri, ingin setiap tahun bisa merayakan ulang tahun, tapi mau gimana lagi," ungkapnya. (arb/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini