Sekolah di Solo 'Galau' soal Kurikulum, Ada yang Pakai Tahun 2006

Sekolah di Solo 'Galau' soal Kurikulum, Ada yang Pakai Tahun 2006

- detikNews
Rabu, 07 Jan 2015 17:21 WIB
Solo, - Seiring dengan 'penghentian paksa' kurikulum 2013 di jalan, setiap sekolah di Solo diwajibkan melaporkan pilihan kurikulum sebelum memasuki masa kegiatan belajar mengajar (KBM) semester genap. Namun hingga KBM berlangsung baru sekolah tingkat SLTP yang melaporkan penggunaan kurikulum yang dipakai.

Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Pemkot Surakrta, Aryo Widyandoko, hingga saat ini baru 76 sekolah tingkat SLTP yang melaporkan ke sekretariat dinas. Sedangkan sekolah tingkat SD dan SLTA belum seluruhnya memasukkan data sehingga belum dapat direkap.

"Seharusnya melapor dan rekapnya sudah selesai sebelum sekolah mulai masuk KBM lagi. Kami berharap secepatnya seluruh data sudah masuk pada kami sehingga dapat segera kami rekap" ujar Aryo Widyandoko, Rabu (7/1/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari 76 sekolah SLTP di Solo, lanjut Aryo, 59 sekolah memilih menggunakan kurikulum tahun 2006. Sedangkan 17 SLTP lainnya memilih tetap menggunakan kurikulum tahun 2013. Dari 17 SLTP tersebut, 6 sekolah rintisan/mandiri dan sedangkan 11 merupakan usulan baru.

"Mungkin menurut 59 sekolah kurikulum 2013 lebih sulit, tetapi kalau dari 17 sekolah itu mungkin kurikulum 2013 tingkat kesulitannya lebih rendah atau mereka berpikir untuk masa depan" jelas Aryo Widyandoko.

"Mungkin menurut 59 sekolah, kurikulum 2013 dirasa lebih sulit, namun menurut 17 sekolah mungkin dinilai kurikulum 2013 tingkat kesulitannya justru lebih rendah atau mungkin ada pertimbangan lain untuk pembelajaran anak. Dipastikan keputusan yang diambil masing-masing sekolah sudah dipikirkan dengan baik dan rasional," lanjutnya.

(mbr/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads