Β
Ratusan karyawan menggelar aksi di halaman depan RSO Prof Dr Soeharso Surakarta, Senin (1/12/2014), dengan empat tuntutan terkait kondisi internal rumah sakit. Keempat tuntutan itu adalah menolak arogansi dan kesewenang-wenangan dirut, menuntut penggantian dirut secepatnya, realisasi kesejahteraan karyawan penerapan remunerasi sesuai KMK no.377/KMK.05/2014, dan menuntut pengembalian status pegawai BLU yang dijadikan tenaga harian lepas.
Β
Mereka juga beramai-ramai mengumpulkan tanda tangan pada selembar kain bertuliskan βTanda Tangan Mosi Tidak Percaya Kepada Dirut RSOSβ. Spanduk tersebut kemudian dipasang dinding rumah sakit. Setelah membacakan pernyataan sikap, massa aksi kemudian kembali menjalankan tugasnya di bidang masing-masing.
Β
Saat aksi berlangsung, Dirut RSO Surakarta, Agus Hadian Rahim, sedang tidak berada di ruang kerjanya. Pihak rumah sakit mengatakan, Agus Hadian sedang berdinas ke Jakarta dan sudah berpesan agar semua aspirasi dari seluruh karyawan ditampung untuk selanjutnya akan dibahas di tingkat pimpinan dan selanjutnya disampaikan ke kemeterian.
"Kami saat ini tidak bisa memberikan keterangan atau keputusan apapun. Kami baru bisa memberikan jawaban setelah Pak Dirut kembali ke Solo Kamis mendatang. Sedangkan kewenangan mengangkat dan memberhentikan pegawai, sepenuhnya kewenangan kementerian karena rumah sakit ini milik Kementerian Kesehatan. Namun kami pastikan pelayanan di rumah sakit sama sekali tidak terganggu oleh jalannya aksi," jelas Direktur Umum RSO Surakarta, Nining Setyowati.
(mbr/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini