Lomba yang menuntut kekompakan diantara kedua instansi tersebut di antaranya lomba pingpong, voli, tarik tambang dan balap lari gendong. Nuansa meriah dan kompak meriah terlihat dalam kegiatan tersebut. Bahkan Danrem 071/ Wijayakusuma Kolonel Inf Edison, Dandim 0701/ Wijayakusuma Letkol Inf. M Asep Apandi, Kapolres Banyumas AKBP Murbani Budi Pitono, Wakapolres Banyumas Kompol Zainal Rio C Tangkari ikut dalam lomba tarik tambang bersama para anggotanya.
Bertempat di lapangan Kodim 0701 Wijayakusuma Banyumas, sejumlah anggota kepolisian dari Polres Banyumas, Subden 4/Den B Pelopor Brimob Banyumas, Anggota Korem 071/ Wijayakusuma, Anggota Kodim 0701/ Wijayakusuma, Yonif 406/ Candra Kusuma melakukan kegiatan bersama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan adanya kejadian di Batam dan Bijai, dia mencurigai ini merupakan sebuah "proxy war" untuk memecah belah dua kekuatan besar oleh pihak ketiga. Menurut dia, Proxy war adalah orang lain pihak yang tidak ingin melihat TNI Polri bersatu, jadi dia menggunakan tenaga orang lain atau tangan-tangan orang lain untuk memecah belah TNI Polri.
Selama ini TNI Polri itu solid sehingga mereka sulit untuk masuk. Makanya mereka menggunakan cara lain dengan mengadu domba prajurit di lapangan.
"Seperti yang pernah disampaikan bapak Kepala Staf Angkatan Darat bahwa kita harus ingat ada yang namanya proxy war. Kita harus hati-hati dan waspada, ke depan dengan kejadian ini kita harapkan tidak terulang kembali dan kita jalin komunikasi sebaik-baiknya," ujarnya.
Sementara menurut Kapolres Banyumas AKBP Murbani Budi Pitono mengatakan kekompakan, kerukunan dan kebersamaan antara TNI dan Polri di Banyumas harus tetap dijaga karena semua adalah saudara.
"Kita satu saudara, semoga bangsa Indonesia kuat. Indonesia kuat kalau TNI Polri bersatu," jelasnya.
(arb/try)