Manajer Humas PT KAI Daop IV, Suprapto mengatakan pihaknya hari ini melakukan inspeksi dari Bojonegoro - Semarang sepanjang 168 km menggunakan lori dan dipimpin eksekutif Vice President (EVP) Daop IV, Wawan Ariyanto.
"Ini untuk menghadapi datangnya musim hujan dan bagian pemantauan persiapan angkutan natal dan tahun baru," kata Suprapto saat dihubungi wartawan, Kamis (20/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tercatat ada 12 titik yang menjadi titik kewaspadaan untuk jajaran PT KAI Daop 4 yang mempunyai batas wilayah dari Tegal-Bojonegoro hingga Gundih," tandasnya.
Meski demikian, titik rawan banjir tersebut sudah diperkuat namun tetap harus diwaspadai. Pihaknya melaksanakan renacna kerja Alat Material Untuk Siaga (AMUS) sehingga titik rawan banjir itu tetap aman dilintasi kereta.
"Amus ini berupa persiapan rel, bantalan, karung pasir, petugas yang stand by 24 jam, penambahan JPJ (juru penilik jalan) yang biasanya 2 kali dalam sehari menjadi 4 kali," tegasnya.
Inspeksi yang dilakukan pagi tadi itu juga untuk memantauan kondisi jalan rel, jembatan, stasiun, sistem persinyalan, loket dan kebersihan fasilitas publik yang berada di stasiun sebagai bentuk persiapan angkutan natal dan tahun baru.
Selain menemukan 12 titik rawan banjir, lanjut Suprapto, pihaknya juga mendapati
Perlintasan liar baru dengan lebar jalan setapak. Pihaknya khawatir jalan setapak itu akan menjadi perlintasan liar yang lebar dan banyak digunakan. Oleh sebab itu pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk menertibkan perlintasan liar.
"Wewenang dan tugas menutup pintu perlintasan liar sesuai dgn yg diamanahkan oleh UU nomor 23 tahun 2007 tentang perkeretaapian ada di pemerintah atau pemerintah daerah," tandasnya.
(alg/try)