Saksi mata, Abdullah mengatakan truk pengangkut kaca bernopol H 1867 CH itu sudah miring sejak hari rabu lalu. Truk tersebut miring ke arah jalan yang sedang dibeton di jalur dari arah Barat ke Timur. Akibatnya kendaraan yang dari arah barat atau Jakarta harus melintas di beton yang belum cukup umur.
"Truk itu sudah miring sejak hari Rabu lalu," kata Abdullah kepada detikcom di lokasi, Jumat (14/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sopir truk yang depan (L 9711 UZ) turun minta ganti rugi karena truknya rusak. Jalannya macet parah," ujar Abdullah.
Saat itu truk gandeng lain yang berada di depan dua truk yang senggolan tadi juga terguling bagian belakangnya. Akibatnya keramik yang diangkut berserakan.
"Di depannya ada gandengan truk ngguling sekitar jam 23.30," tandas Abdullah.
Kemacetan panjang di jalur dari arah Barat terjadi bahkan hingga sampai ke perbatasan Kabupaten Kendal. Kemudian sejak pagi tadi proses evakuasi dilakukan, jalur dari arah Barat dan Timur sempat ditutup. Akibatnya kemacetan parah juga terjadi dari arah Kota Semarang yang berujung hingga Flyover Kaligawe. Kemacetan dari arah Barat sekitar 10 km dan dari arah Timur sekitar 5 km.
Tidak hanya jalur utama Pantura namun juga jalur-jalur alternatif antara lain di Pasadena, Jalan Abdurahman Saleh, dan Bringin. Kanit Laka Sat Lantas Polrestabes Semarang, AKP Slamet mengatakan kendaraan-kendaraan kecil memang dialihan ke jalur alternatif.
"Kendaraan besar tetap lewat jalur utama, kendaraan kecil kami alihkan ke alternatif," kata Slamet
Saat ini jalur pantura tersebut mulai lancar setelah jalan kembali dibuka karena evakuasi usai. Namun sisa-sisa kaca dan keramik yang berserakan masih berada di lokasi.
(alg/try)