Ini Penjelasan PIP Semarang Terkait Meninggalnya Taruna usai Apel Malam

Ini Penjelasan PIP Semarang Terkait Meninggalnya Taruna usai Apel Malam

- detikNews
Kamis, 16 Okt 2014 13:23 WIB
Semarang - Humas Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Hartanto menegaskan tidak ada kekerasan terkait meninggalnya Taruna tingkat II PIP Semarang, Rio Arsa Kusumabahari (20). Meski demikian ia juga menyatakan Rio tidak sedang dalam kondisi sakit.

Hartanto mengatakan apel malam untuk pemeriksaan kelengkapan memang rutin dilakukan. Namun pada hari Rabu (15/10) malam sekitar pukul 22.00 kemarin tiba-tiba Rio terjatuh saat berbaris.

"Dia apel, tahu-tahu jatuh. Apel checking perlengkapan itu memang ada," kata Hartanto saat ditemui detikcom di ruangannya, Kampus PIP Semarang, Jalan Singosari, Kamis (16/10/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah terjatuh di kasur, Rio dilarikan ke RS Roemani Muhammadiyah Semarang. Sekitar pukul 01.00, ia dinyatakan meninggal dunia.

Menurut Hartanto, pihaknya tidak mengetahui jika Rio menderita penyakit hingga meninggal. Bahkan sebelum meninggal, Rio masih sehat.

"Kita tidak tahu kalau sakit. Dia tidak sakit, kok. Ini musibah," pungkasnya.

Ia pun menegaskan jika di kampusnya itu tidak ada kekerasan. Hartanto berjanji jika pihak kepolisian yang masih melakukan penyelidikan menyatakan ada kekerasan, maka pelaku akan langsung dikeluarkan dan diproses hukum.

"Kami sudah membatasi agar tidak ada kekerasan. Misal ada tindak kekerasan, maka yang bersangkutan akan kita keluarkan dan diproses hukum. Teman-teman sekamarnya dimintai keterangan sebagai saksi," tegasnya.

Saat ini penyelidikan dilakukan oleh pihak Polsek Semarang Selatan. Keluarga tidak bersedia dilakukan autopsi terhadap jenazah lalu mengambil jenazah untuk disemayamkan di rumahnya, di Kupang Dukuh RT 07 RW 02 Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.

(alg/try)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads