Dengan susah payah, wanita bernama Tuti (57) itu keluar dari kerumunan setelah dibantu oleh petugas keamanan. Ia kecewa karena ternyata harga sembako yang dijual harganya tidak terpaut jauh dari di pasaran, bahkan ada yang lebih mahal.
"Yang murah cuma gula merah saja. Tapi saya tetap beli yang lain juga soalnya sudah antre 2,5 jam. Tadi sampai berdesakan terus jatuh," kata Tuti kepada detikcom, Selasa (16/7/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Beras sama gulanya mahal di sini daripada di warung, saya tidak jadi beli," timpal salah satu warga, Sawiah.
Meski demikian, stan tersebut hanya salah satu dari 86 stan yang ada di Pasar Rakyat 2014 dalam rangka HUT Provinsi Jateng ke-64 dan menyambut Idul Fitri 1435 H. Beberapa stan menjual barang lebih murah dari harga pasaran semisal daging sapi Rp 80 ribu dan ikan Nila Rp 15 ribu per kilogram.
Dalam acara yang digelar dari tanggal 16 Juli hingga 18 Juli itu, disiapkan pula lebih dari 2.000 paket sembako murah bagi warga yang sudah memiliki kupon. Sembako berisi beras, minyak, dan gula senilai Rp 60 ribu itu bisa dibeli dengan harga Rp 15 ribu.
"Kementerian Koperasi juga bantu 1.000 paket sembako, jadi 2.000 paket digelontorkan," kata Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Ganjar menambahkan pasar rakyat tersebut bisa dinikmati oleh siapa saja termasuk PNS. Hanya saja paket sembako murah hanya diperuntukkan warga kurang mampu yang sudah diberi kupon. Politisi PDIP itu juga sempat melayani warga yang membeli paket sembako murah.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko menambahkan, pasar murah sengaja digelar selama tiga hari untuk membantu masyarakat jelang Idul Fitri yang biasanya diikuti kenaikan harga bahan pokok.
"Jadi ada produk sembako dan kebutuhan lain untuk Lebaran seperti kue, makanan siap saji, minuman segar, baju, dan lainnya. Mulai buka jam 09.00 sampai 16.00," tandas Sujarwanto.
(alg/try)