Mahasiswa Semarang Ingin Ganjar Mengamuk Soal Pendidikan di Jateng

Mahasiswa Semarang Ingin Ganjar Mengamuk Soal Pendidikan di Jateng

- detikNews
Selasa, 06 Mei 2014 18:54 WIB
Foto: Angling Adhitya P/detikcom
Semarang - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Semarang Raya melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung Gubernur Jawa Tengah. Mereka meminta Gubernur Ganjar Pranowo mengamuk soal masalah pendidikan di Jateng.

Mahasiswa juga menuntut Ganjar memenuhi janjinya ketika kampanye Pilgub lalu yaitu program pendidikan gratis 12 tahun. Orator berkali-kali memuji video Ganjar soal jembatan timbang dan berharap merealisasikannya di dunia pendidikan khususnya di Jateng agar angka partisipasi sesuai target MDGs.

"Video yang luar biasa itu, ketika pendidikan bobrok, majukan Bapak," teriak salah satu orator di depan gerbang gedung Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Selasa (6/5/2014) sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari data yang dibawa oleh para mahasiswa itu, di Jateng angka partisipasi murni tingkat SD masih 98,3 persen, SMP 78,92 persen, dan SMA hanya 67 persen, jumlah tersebut masih belum memenuhi target MDGs 2015 yaitu 100 persen.

Mereka menganggap 20 persen APBD Jateng yang dialokasikan untuk pendidikan belum maksimal dan pembagiannya tidak merata sehingga masih banyak ditemui gedung sekolah rusak serta adanya ketimpangan kualitas pendidikan.

"Beberapa kabupaten seperti Brebes, Magelang, dan Banjarnegara masih tertiggal kualitas pendidiknya. Itu menunjukkan pendidikan di Jateng masih belum memuaskan," kata koordinator aksi, Bayu Hartono.

Kepala Dinas Pendidikan Jateng, Nur Hadi Amiyanto yang menemui massa membantah data yang diungkapkan oleh mereka. Menurutnya angka partisipasi pendidikan dasar di Jateng sudah 100 persen.

"Jumlah siswa di Jateng ada 6,7 juta, anak-anak usia 7 tahun sampai 15 tahun sudah difasilitasi pendidikan," tegasnya.

Unjuk rasa diawali dengan long march dari air mancur Jalan Pahlawan dan diselingi aksi teatrikal di depan gerbang gedung DPRD Jateng. Usai ditemui oleh Nur Hadi, massa yang membawa berbagai poster dan bendera tersebut membubarkan diri.

(alg/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads