Mahasiswa juga menuntut Ganjar memenuhi janjinya ketika kampanye Pilgub lalu yaitu program pendidikan gratis 12 tahun. Orator berkali-kali memuji video Ganjar soal jembatan timbang dan berharap merealisasikannya di dunia pendidikan khususnya di Jateng agar angka partisipasi sesuai target MDGs.
"Video yang luar biasa itu, ketika pendidikan bobrok, majukan Bapak," teriak salah satu orator di depan gerbang gedung Gubernur Jateng, Jalan Pahlawan Semarang, Selasa (6/5/2014) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka menganggap 20 persen APBD Jateng yang dialokasikan untuk pendidikan belum maksimal dan pembagiannya tidak merata sehingga masih banyak ditemui gedung sekolah rusak serta adanya ketimpangan kualitas pendidikan.
"Beberapa kabupaten seperti Brebes, Magelang, dan Banjarnegara masih tertiggal kualitas pendidiknya. Itu menunjukkan pendidikan di Jateng masih belum memuaskan," kata koordinator aksi, Bayu Hartono.
Kepala Dinas Pendidikan Jateng, Nur Hadi Amiyanto yang menemui massa membantah data yang diungkapkan oleh mereka. Menurutnya angka partisipasi pendidikan dasar di Jateng sudah 100 persen.
"Jumlah siswa di Jateng ada 6,7 juta, anak-anak usia 7 tahun sampai 15 tahun sudah difasilitasi pendidikan," tegasnya.
Unjuk rasa diawali dengan long march dari air mancur Jalan Pahlawan dan diselingi aksi teatrikal di depan gerbang gedung DPRD Jateng. Usai ditemui oleh Nur Hadi, massa yang membawa berbagai poster dan bendera tersebut membubarkan diri.
(alg/try)