Foto ini diambil dari kawasan Stadion Mandala Krida, Selasa (28/4/2014) sekitar pukul 14.00 WIB. Tampak sinar Matahari bersinar sangat terang, agak berbeda dengan biasanya. Sinarnya cukup membuat mata pedih.
Berdasarkan data BMKG Yogyakarta, gerhana hanya terjadi selama 3 menit. Mulai dari pukul 13.58 hingga 14.01 WIB. Persentasenya juga sangat kecil, hanya 1 persen.
Jangankan dengan mata telanjang, dipantau dengan alat pun gerhana nyaris tidak kelihatan. "Hanya titik kecil, itu sudah pakai alat," kata Kasi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta, Tony Agus Widjaya, di kantor BMKG Yogyakarta, Selasa (29/4/2014).
Sejumlah warga menyaksikan gerhana di kantor BMKG, Dusun Jitengan, Balecatur, Gamping, Sleman. Mereka memanfaatkan teropong disediakan oleh BMKG.
Di Indonesia, gerhana dengan persentase lebih besar terjadi di Kupang. Tidak terlalu besar, karena hanya 6 persen. Daerah lain yang 'dilintasi' gerhana adalah Jawa Timur bagian selatan, Bali, dan NTB.
(try/nrl)