Menanggapi hal itu, Ganjar mengatakan pihaknya sudah berkomunikasi dengan bagian humas dan sudah terdapat sejumlah usulan. Namun politisi dari PDIP itu merasa tidak cocok dengan desain dan tidak mau jika baliho dipasang.
"Beberapa sudah mengusulkan pergantian, tapi saya yang enggak cocok sama desainnya, saya enggak mau itu dipasang. Masak gambar Ganjar dan Pak Heru (Wagub Jateng) dipasang mrenges-mrenges (senyum-senyum) gitu. Nanti malah tikuse do mlayu (lari). Saya mau desainnya yang lebih memberikan pesan," kata Ganjar di gedung DPRD Jateng, Jalan Pahlawan, Semarang, Senin (30/9/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, desain baliho iklan layanan masyarakat Jateng masih lugu dan perlu diubah. Menurut Ganjar hal itu karena Pemprov Jateng belum memiliki desainer untuk iklan.
"Pemprov itu tidak punya desainer, jadi desain begitu-begitu saja, lugu. Maka saya minta agar diubah sedikit. Kita jangan ketinggalan sama gaya-gaya yang lebih nge-pop, komunikatif, dan diterima pesannya," tegas Ganjar.
Salah satu baliho besar yang hingga pagi tadi masih menampilkan gambar Bibit Waluyo terpasang tidak jauh dari klenteng Sam Po Kong, di Gedung Batu, Semarang. Namun siang ini baliho tersebut dilepas namun belum diganti. Selain itu sejumlah baliho iklan layanan masyarakat sudah mulai diganti namun tidak dengan memasang foto Ganjar ataupun Wakilnya, Heru Sudjatmoko melainkan hanya tulisan.
"Visual itu (baliho) barang diam, kita komunikasi harus dengan perasaan yang berkembang dengan masyarakat," tandas Ganjar.
(alg/try)