Dwi Setyoasih, warga Pringgading Semarang pingsan saat mengantre BLSM, Senin (2/9/2013). Ia lemas karena masih menderita tifus dan hendak ke rumah sakit setelah dirujuk dari puskesmas. Namun karena takut tidak kebagian BLSM, ia ditemani bibinya, Sunarti rela mengantre.
"Yang dapat (BLSM) bapaknya tapi masih di Jakarta, sedangkan ibunya di Malaysia," kata Sunarti di Kantor Pos Besar Semarang, Jalan Pemuda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sudah sakit sejak tiga hari lalu, ini dari puskesmas mau ke rumah sakit, tapi ngambil ini dulu," kata Dwi setelah siuman.
Koordinator Tenaga Kesejahteraann Sosial Kecamatan (TKSK) Kota Semarang Sholikin mengatakan, pengambilan BLSM memang hanya bisa diambil oleh 3 orang yang namanya tercantum dalam masing-masing Kartu Perlindungan Sosial (KPS). Namun sebenarnya tidak perlu memaksakan diri karena bisa diambil paling lambat 22 Desember 2013.
"Ini hanya penjadwalan saja, kalau memang terpaksa, bisa diambil sebelum tanggal 22 Desember," pungkasnya.
Pembayaran BLSM di Kota Semarang hari ini difokuskan untuk warga Semarang Tengah dan bisa diambil di kantor pos besar. Jumlah penerima BLSM tahap dua kali ini masih sama yaitu 42.477 orang se-Kota Semarang.
"Tanggal 2 sampai 8 September. Khusus hari ini hingga hari Jumat (6/9) akan dikonsentrasikan di Kantor Pos Besar, sisanya Sabtu dan Minggu di beberapa komunitas di tiap Kecamatan untuk daerah yang jauh-jauh," terang Kepala Kantor Pos Besar Semarang, Tedy Permana.
(alg/try)