Salah satu PRT yang bekerjaΒ di Jalan Aggrek RT 7 RW 5, Kelurahan Pekunden, Semarang Tengah, Sriyati (50) pagi tadi menemukan ular ketika ia mandi. Ular sepanjang sekitar 50 cm jatuh dari eternit dan mendarat di dekatnya.
"Saya lagi mandi, tiba-tiba dari eternit ada yang jatuh ke lantai. Saya teriak-teriak," kata Sriyati di Jalan Anggrek X, Semarang Tengah, Rabu (24/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetangga saya di tempat cucian, di tempat kos itu di meja makan. Ukurannya ada yang besar dan kecil. Sudah sebulanan ini," ujarnya.
"Teror" ular tersebut tentu saja membuat warga resah. Wawan mengaku meski belum pernah ditemukan ular di dalam rumahnya, ia tetap paranoid, bahkan harus ekstra hati-hati jika masuk ke halaman rumah.
"Tentu saja warga resah. Kita mohon pemerintah daerah memberiΒ solusi sebelum ada korban. Saya kalau masuk rumah saja paranoid, cek-cek dulu pakai kayu," ujarnya.
Warga khawatir jika persediaan makanan di habitat ular tersebut habis dan mulai memasuki perkampungan sehingga membahayakan anak-anak. Kekhawatiran itu beralasan karena sudah jarang sekali terlihat tikus di perkampungan tersebut, padahal di tempat lain yang tidak muncul ular masih sering terlihat tikus.
"Takutnya sumber makanan mereka habis, masuk ke warga. Bahaya buat anak-anak apalagi kalau malam. Tikus-tikus di sini sudah tidak ada, padahal di tempat lain banyak," tegasnya.
Belum diketahui dari mana ular-ular itu berasal. Warga menduga ular dari tanah kosong di sekitar Jalan Anggrek. Lokasi "teror" ular sebenarnya masih ada di tengah kota dekat Lapangan Simpang Lima tepatnya di belakang mal Ciputra. (alg/trw)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini