Datang saja, nanti kamu bisa buktikan sendiri. Dalam gelaran yang sekaligus merupakan perayaan sewindu Keroncong Merah Putih, keroncong bukan saja berdiri sendiri, nuansa rock, reagge, dan juga jazz akan turut warnai gelaran yang diadakan di Gedung Indonesia Menggugat, Jl Perintis Kemerdekaan, Bandung.
"Dari Jogyakarta, Keroncong Chaos akan ikut tampil. Walau performa mereka nge-rock, musiknya keroncong," ujar pentolan Keroncong Merah Putih, Retno S Purwanto, saat menggelar pertemuan dengan wartawan di Gedung Indonesia Menggugat, Jumat (22/8/2008).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Proto keroncong diwakili oleh keroncong Tugu Jakarta, Keroncong Pakem oleh Merah Putih sampai dengan keroncong masa kini," ujar ketua pelaksana Repoeblik Kerontjong, Bambang Subarnas, yang tadi pun turut hadir dalam memberikan keterangan kepada wartawan.
UntukΒ keroncong masa kini diwakili oleh Little Keroncong, Gurame Edan, dan Panas Dalam.
Selain itu, Bambang menuturkan selama ini dirinya yang juga akademisi di bidang seni musik, sulit untuk mengakses siapa dan berapa jumlah generasi muda Bandung yang menggeluti keroncong.
"Saya harap ini menjadi trigger bagi semua pihak bukan saja para akademisi, peneliti, ataupun seniman," ujarnya.
Denyut keroncong, menurutnya pula, adalah bagaimana mendudukan keroncong bukan saja sebagai media hiburan semata, namun lebih pada konteks yang lebih luas lagi.
"Di dalam keroncong begitu banyak aspek yang bisa kita dapatkan, seperti aspek sejarah, budaya, mau pun sosial, yang merupakan representasi dari perkembangan bangsa Indonesia sendiri," jelas Bambang yang juga bergiat di bidang seni rupa kepada detikbandung usai memberikan keterangan.
Pentolan Keroncong Merah Putih kelahiran tahun 1953, Retno, ketika ditanyai optimismenya perkembangan keroncong menembus telingga kaum muda, menjawab, "Saya seorang ibu, saya tidak memaksa atau menggurui yang muda untuk mencintai keroncong. Istilahya ketika seorang anak ingin kenakan sepatu. Ketika sepatu itu tidak pas, ya..Jangan dipakai," Retno mengistilahkan.
Berbeda dengan Bambang, dia mengimbau agar keroncong dapat dikreasikan sesuai dengan zaman kekinian dan tidak stagnant, dimana keroncong seharusnya bisa dikreasikan sesuai dengan konteks dan tantangan zaman.
"Saya contohkan Bondan Prakoso yang bisa menyedot remaja, dimana Bondan tidak hanya menyajikan keroncong pakem tapi juga rap," ujarnya.
Dalam pagelaran nanti, pengunjung bukan hanya bisa nikmati sajian instrumen keroncong dari cak, cuk, ataupun cello. Pameran artefak instrumen, buku, serta syair keroncong juga ditampilkan. Pemutaran film dokumentasi perjalanan musisi keroncong dari dulu hingga sekarang pun akan diputar.
Bagi yang ingin tahu keroncong lebih jauh lagi, diskusi bersama musikolog dan budayawan Suka Hardjana dan Victor Ganap bisa diikuti oleh para pengunjung.
Dan, yang ingin bersentuhan langsung dengan musik keroncong, penyelenggara mengadakan workshop bersama Sudjiwo Tedjo. Seluruh gelaran dilaksanakan di Gedung Indonesia menggugat, dari tanggal 27-30 Agustus 2008.
(ahy/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini