Salah seorang warga RT 09 RW 06 Ateng Setiawan (43) yang rumahnya berada tepat di belakang gudang kelontong mengatakan dirinya sudah beberapa kali memperingatkan pemilik pabrik karet tersebut.
"Pabrik karet mengganggu kenyamanan warga sekitar. Suaranya gaduh dan asap pembakaran karet di malam hari menganggu pernafasan warga," tutur Ateng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi nggak tahu didengar atau tidak," jelasnya. Dirinya pun sempat melaporkan kepada Binmas setempat tapi tidak ada tanggapan.
Sedangkan pemilik gudang kelontong yang juga terbakar, Yusuf Ali menyatakan dirinya tidak tahu selama ini ada rumah produksi karet di sebelah gudang kelontongnya.
"Saya nggak tahu ada rumah ini, karena selama ini selain tidak ada siapa-siapa di gudang, mana saya tahu kalau ada pabrik itu," ujarnya.
Yusuf sendiri belum bisa memastikan jumlah kerugian akibat kebakaran tersebut. Ketika ditanya apakah akan meminta ganti rugi kepada pemilik pabrik karet, dia menyatakan dirinya belum bisa memastikan. "Yang penting saya pikirkan bagaimana nasib gudang sekarang," jelasnya.
(ema/ern)