'Bukan Toleransi, Kami Hanya Malas Berdebat'

Penertiban Atribut Balon Pilwalkot

'Bukan Toleransi, Kami Hanya Malas Berdebat'

- detikNews
Selasa, 15 Jul 2008 13:04 WIB
Bandung - Dibiarkannya bendera parpol dan baliho pasangan balon yang berada di depan posko parpol dan posko tim kampanye, bukan sebagai bentuk toleransi. Namun memang aturan yang belum jelas sehingga membuat posisi Dinas Pertamanan dan Satpol PP lemah saat berargumen.

Kasie Dekorasi dan Penertiban Distam Bandung Dadang Darmawan di sela-sela penertiban atribut dan bendera parpol di kawasan Tegallega, Selasa (15/7/2008), menyatakan pihaknya memutuskan akan membiarkan atribut kampanye balon maupun bendera parpol yang berada di depan posko parpol maupun posko tim kampanye.

"Ini bukan toleransi. Kita berkaca pada Pilgub lalu, di mana para tim sukses yang turun sendiri ke lapangan untuk memasang atau pun merapihkan. Lagipula kita pun tak mau berdebat dengan orang-orang di posko, karena masih banyak yang harus kita selesaikan, nanti malah yang lain engga terkejar," katanya. .

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya aturan yang belum jelas membuat posisinya sulit untuk memaksa menurunkan atribut kampanye maupun parpol di depan posko. Karena itu, kata dia, pihaknya meminta agar KPU dan Panwaslu membuat aturan yang jelas.

Pantauan detikbandung, dari jalan Pelajar Pejuang 45 hingga ke Jalan Peta, bendera parpol di depan beberapa posko parpol seperti PAN, Golkar, PPP, dan PKB tak disentuh petugas, meski dipasang di jalur hijau.

Sementara itu untuk atribut kampanye, baliho Dada-Ayo di dekat Jalan Banteng dicabut. Kemudian spanduk bergambar Deni Triesnahadi atau lebih dikenal Abu Syauqi yang menempel di pagar lapangan Tegallega pun dicabut.

Petugas pun mencabut spanduk bergambar Dada Rosada mengenai sekolah gratis yang juga menempel di pagar Tegallega. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads