Aksi dimulai pukul 15.00 WIB di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro. Mereka membawa beberapa spanduk dari karton yang antara lain bertuliskan 'Stop bodohi masyarakat', 'pendidikan kok diperjual belikan?' serta 'optimalisasi pengawasan BOS'.
Presiden BEM REMA UPI Irwan Saefullah menyatakan di Jabar anggaran pendidikan belum jadi prioritas pemerintah. Meski diamanatkan dalam UUD, tetapi hingga hari ini baru tercatat 13 persen dari APBD yang dialokasikan buat dana pendidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya kondisi dunia pendidikan saat ini masih belum bagus. Hal itu diperparah lagi dengan adanya RUU badan hukum pendidikan (BHP). Dalam RUU tersebut terutama pasal 33 tentang pendanaan, pada poin dua dijelaskan bahwa pendanaan pendidikan formal menjadi tanggung jawab bersama oleh pemerintah, pemda, dan masyarakat.
"Nah dijelaskan jika beban yang ditanggung pemerintah sekitar dua per tiga. Ini menunjukkan tidak ada tekad dari pemerintah untuk membiayai pendidikan," tegasnya.
Aksi ini berlangsung tertib meski sempat ada aksi bakar-bakaran kertas. Sekitar 20 anggota polisi berjaga-jaga dengan duduk-duduk di hadapan massa. (ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini