Warga Saritem Harus Buktikan Tudingan Panti Pijat 'Plus'

Warga Saritem Harus Buktikan Tudingan Panti Pijat 'Plus'

- detikNews
Selasa, 24 Jun 2008 15:08 WIB
Bandung - Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung M Askary menilai apa yang dilakukan warga Saritem mendatangi sejumlah tempat panti pijat, merupakan persoalan yang wajar. Namun dia meminta warga untuk membuktikan tudingannya mengenai adanya panti pijat 'plus'.

"Itu hak seseorang memberikan penilaian kepada tempat panti pijat. Kalau memang ada panti pijat 'plus' tertangkap tangan oleh warga, kami akan segera tutup. Tapi, mohon semua itu bisa dibuktikan. Bila terbukti laporkan kepada polisi atau satpol pp," ujarnya kepada detikbandung, Selasa (24/06/2008).

Menurutnya, tak semudah itu mendirikan tempat panti pijat. Mulai dari lokasi hingga SDM-nya mesti melalui persyaratan tertentu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"SDM yang bekerja di panti pijat, harus mendapat pelatihan mengenai pola kerja, tata krama, hingga ilmu memijat tubuh. Jadi tidak sembarangan kerja," kata Askary.

Senin malam (23/06/2008), ratusan warga Saritem menutup paksa panti pijat Citra yang dituding melakukan prostitusi terselubung. Menurut Ketua RW 09 Kelurahan Astanaanyar Kecamatan Andir, Masnu, aksi warga tersebut karena merasa diperlakukan tidak adil oleh pemerintah.

Menurutnya banyak panti pijat di Bandung yang juga menjalankan usaha prostitusi. Aksi warga itu pun, lanjut Masnu, disebabkan penolakan Pemkot atas usulan warga Saritem agar membangun panti pijat dan karoke di kawasan Saritem.

(bbn/ern)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.

Hide Ads