Dalam aksi yang dimulai dari pukul 10.00 WIB mereka membagi-bagikan kertas berisi imbauan tentang bahaya rokok kepada pengguna kendaraan atau pejalan kaki yang melintas di kawasan itu.
Selain itu, mereka berkeliling di kawasan Gedung Sate dan Gasibu untuk mengambil rokok yang masih diisap oleh para perokok. Sebelumnya mereka meminta izin untuk mengambil rokok tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Koordinator Humas ISMFI Iyang Aryani aksi ini untuk memperingati hari bebas tembakau agar masyarakat tahu rokok bisa merusak kesehatan. Dampak lainnya dari rokok yaitu bisa mempengaruhi global warming.
Mereka pun membuka stand konsultasi di depan Gedung Sate mengenai bahaya merokok. Konsultasi ini terbuka bagi siapapun yang ingin berhenti merokok.
Dipaparkan Iyang, rokok mengandung 4000 elemen. 200 diantaranya dinyatakan berbahaya bagi kesehatan. Racun utama dari rokok yaitu tar, nikotin dan karbonmonoksida.
Efek racun pada rokok, untuk perokok pasif berisiko 14 kali menderita kanker paru-paru, mulut dan tenggorokan, 2 kali risiko kanker esofagus, 2 kali kanker kandung kemih dan serangan jantung dibandingkan perokok aktif.
Alasan apapun, sambung Iyang, rokok dengan kadar nikotin rendah pun tidak akan membantu. Karena untuk mengikuti kebutuhan akan zat adiktif itu perokok cenderung mengisap rokok lebih keras dan lama.
(ema/ema)











































