Miko 'Protonema' Hembuskan Napas Terakhir

Miko 'Protonema' Hembuskan Napas Terakhir

- detikNews
Senin, 19 Mei 2008 15:05 WIB
Bandung - Masih ingat tembang 'Kiranya' atau 'Rinduku Adinda'? Dua tembang ini adalah dua lagu hits grup band Protonema. Widyatmiko Nugroho atau biasa diakrab Miko 'Protonema' (39) sebagai vokalis, kini tak bisa mendendangkan kedua lagi itu lagi. Musisi asal Bandung itu telah menghembuskan napas terakhir pada Minggu Malam, pukul 22.30 WIB (18/5/2008).

Sekitar pukul 10.00, Miko yang meninggalkan seorang istri, Vivie Novidia dan putra semata wayang, Muhammad Vicko Edsywido (11), dimakamkan di TPU Pahlawan, Jalan Cikutra. Tampak rekan-rekan musisi dan artis asal Bandung mengikuti pemakaman, seperti Agus Ringgo, Jo Project P, Daan Project P, Fatur Java Jive, serta seniman Bandung lainnya.

Tak hanya itu ratusan brikers pun turut mengantarkan Miko ke peristirahatan terakhirnya. Istri Miko, Vivi yang merupakan penyiar radio senior di Bandung terlihat tak kuasa menahan air matanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Sahabat Miko, Mukti-Mukti, Miko diduga meninggal akibat serangan jantung. "Pada 2006 lalu kan dia pernah dioperasi jantung," ungkapnya saat ditemui di pemakaman, Senin (19/5/2008).

Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Miko tengah menginstal program ke komputer. Mungkin karena kesal gagal terus, penyakit jantung yang dia derita kambuh.

Di tempat yang sama, Jo Projet P menambahkan sebelum menginstal program ke komputer, Miko ke rumah Noey, gitaris Protonome untuk memperbaiki gitarnya. "Nah sepulang dari rumah Noey, anaknya Vicko minta dia instal komputer karena ingin main game. Mungkin karena kesal gagal terus, dia terkena serangan jantung. Kemungkinan pada saat terjatuh di rumah dia sudah meninggal, karena saat dibawa ke RS Santo Yusuf, kata dokter dia sudah meninggal," jelas Jo.

(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads