Warga Kampung Biru RT 03 RW 04 Kelurahan Dago Kecamatan Coblong ini meninggal pada pukul ini 14.30 WIB dalam perjalanan menuju rumah sakit Hasan Sadikin.
Seorang guru SMK Al Falah menyatakan sekitar 60 siswa SMK Al-falah saat itu sedang pelajaran olahraga renang. Sedangkan Salman diketahui memiliki penyakit ayan sehingga tidak diperbolehkan untuk berenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolres Bandung Barat AKBP Teddy Setiadi saat dikonfirmasi melalui telepon membenarkan Salman meninggal karena penyakit ayan. Dituturkan Kapolres, Salman saat itu sedang di tes dari papan loncat. Saat itu dia dianggap berhasil oleh pihak pengajar.
Tanpa sepengetahuan pihak sekolah, dia kembali masuk ke dalam kolam renang. Tiba-tiba saja Salman sudah ditemukan dalam keadaan lemas oleh salah seorang guru SMP 32 yang saat itu juga sedang melakukan kegiatan renang. Pihak Karang Setra pun langsung melarikannya ke RSHS. Dalam perjalanan itulah Salman menghembuskan nafas terakhirnya.
Ketika ditanya apakah Polres akan memeriksa pihak sekolah, pihak polres belum menanggapi. "Itu nanti saja, kita akan memeriksa kecelakaan tersebut. Ini sensitif karena terkait dengan lembaga sekolah," ujarnya.
Ketika ditemui di rumahnya, ayah Salman, Saad (61) membenarkan pula anaknya punya penyakit ayan. Penyakit itu dialami Salman ketika duduk di kelas 1 SMP karena terjatuh. "Tapi penyakitnya itu tidak pernah lama, paling lama satu menit dan jarang kambuh," tuturnya.
Jenazah Salman kini sudah berada di rumah keluarganya. Orang-orang, termasuk pihak Karang Setra sudah berdatangan untuk melayat. Pihak Karang Setra belum bersedia memberi keterangan.
Pihak keluarga pun menolak autopsi yang ditawarkan pihak kepolisian. Mereka menerima kecelakan yang menewaskan salah seorang anggota keluarganya tersebut.
(ema/ema)