DPR atau di bawah pohon rindang, demikian tempat cukur itu disebut. Nama itu diberikan karena tenda-tenda berukuran sekitar 2x1,5 meter tersebut terikat pada pohon besar berdaun rimbun yang juga berdiri sepanjang trotoar. Dengan menggunakan atap terpal dan spanduk-spanduk produk-produk tertentu yang menutupi bagian pinggir tenda. Jarak dari satu tenda ke tenda lain bervariasi, dari mulai 5-7 meter.
"Nama tempat ini biasanya disebut DPR atau di bawah pohon rindang," ujar salah seorang tukang cukur, Yoyon (25) kepada detikbandung, Selasa (18/3/2008) sambil tertawa. Yoyon yang sudah sari tahun 2001 menjadi tukang cukur di tempat ini menjelaskan, biasanya sepanjang jalan ini terdiri dari 10 tenda tukang cukur. Namun, ketika di razia hari Jumat lalu (14/3/2008), tukang cukur berkurang menjadi lima tenda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yoyon mengungkapkan, usia tempat cukur ini sendiri sudah cukup lama. "Bahkan sebelum saya lahir," ujarnya. Namun, Yoyon yang sudah menjadi tempat cukur di tempat ini dari tahun 2001 ini mengaku tidak mengetahui pasti sejak kapan tempat ini ada.
Sama halnya dengan tukang cukur lainnya, Andika (22), dirinya tidak mengetahui pasti mengenai usia tempat cukur ini. "Tapi tukang cukur yang dulu pernah ada di tempat ini sekarang sudah beranak cucu," jelas Andika meyakinkan.
(ema/ern)