Hal ini dilontarkan gitaris BK, Ebenk saat ditemui di sela-sela acara diskusi musik di Commons Room, Jl Kyai Gede Utama, Minggu (2/3/2008). Menurutnya, memberikan kontribusi di jalur musik underground merupakan kebutuhan wajib bagi semua personel BK. "Itupun di luar kebutuhan pangan, papan dan lainnya," jelas Ebenk.
Ebenk menjelaskan, kreatifitas bermusik yang dikerjakan selama ini terasa hambar bila tidak diimbangi dengan melakukan pertunjukan. Namun, melihat kondisi saat ini, Ebenk pun menanggapinya secara positif. "Ya, kerinduan main di publik sendiri begitu terasa. Untuk sementara waktu, sebagai cara lain kami (Burger Kill, red) menggelar acara diskusi dan pemutaran film musik. Ini pun sebagai obat untuk kami dan penggemar BK," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apapun yang terjadi, komunitas underground tak bakal berhenti berkarya. Kalau perlu kami akan lakukan dengan berbagai cara. Janganlah menyerah dengan stigma negatif dari masyarakat selama ini," pungkasnya.
Burgerkill dikibarkan di Bandung pada 1995. Pertengahan 2004, lewat album 'Berkarat', Burgerkill masuk nominasi AMI AWARDS 2004 dan berhasil menyabet award untuk kategori Best Metal Production. Band yang kini digawangi Viki (vokal), Agung (gitar), Ebenk (gitar), Ramdhan (bass) dan Andris(drum) sepertinya sudah mantap berada di jalur musik underground.
(bbn/ema)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini