Meski sudah mengetahui penyakit kanker kelenjar getah bening yang diderita ayahnya, Galih tetap terhenyak saat mendapat kabar Gito Rollies meninggal.
"Saya kaget kali, saya tidak menyangkanya," ujar Galih lirih kepada detikbandung, Kamis (28/2/2008), sembari menitikkan air mata yang tak kuasa ditahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang paling indah dituturkannya yaitu, saat diajak Gito itikaf ke mesjid-mesjid di wilayah Bandung. Kegiatan ini terakhir kali dilakukan pada November 2007.
"Saat itu ayah mengajak saya itikaf ke mesjid-mesjid. Ini pengalaman yang sangat berharga bagi saya dan ayah saya. Hal ini beberapa kali kami lakukan," tutur Galih.
Setelah mengetahui ayahnya meninggal, Galih mengiklaskannya.
Baginya, seorang Gito Rollies adalah orang yang bijaksana, tegas dan disiplin. "Ayah mengajarkan banyak hal pada saya," kenangnya. (lom/lom)