Ayah korban, Dindin Syamsudin mengemukakan bahwa dia dan istrinya tidak mengetahui kepergian anaknya ke konser musik di Braga. "Waktu itu saya dan istri saya sama-sama pergi. Saya berangkat kerja pukul 13.00, istri saya mengantarkan Sarah (adik bungsu korban-red) ke TK," tutur Dindin pada detikbandung ketika ditemui di RS Hasan Sadikin, Jalan Pasteur, Senin (11/2/2008).
Sabtu malam itu, lanjut Dindin, Ressa tidak pulang ke rumah. Namun hal itu sudah biasa, jadi mereka tidak terlalu mengkhawatirkan. "Ressa memang sering tidak pulang kalau malam minggu, biasanya kumpul bareng temen-temennya atau ke rumah neneknya," jelas Dindin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Minggu pagi Arif selintas melihat kabar tentang konser musik Bandung di TV dan koran. Dia ingin memberitahukan kepada Dindin tentang kejadian itu, karena Ressa belum juga pulang.
"Pagi-pagi saya ingin kasih tau Dindin, tapi baru sempat sorenya. Saya kasih tahu kalo ada konser musik, dan si Ressa belum pulang juga," tutur Arif.
Dari pemberitahuan itu, Dindin dengan istrinya, Yohaeni dan anaknya, Sarah mencari Ressa. Berdasarkan informasi dari temannya, diketahui bahwa Ressa datang ke konser maut itu. Teman-teman Ressa mengaku telah mengecek ke UGD dan kamar jenazah rumah sakit, namun tidak ada.
Namun karena penasaran, Dindin dan keluarganya langsung menuju ke UGD RSHS, karena tidak ada mereka langsung menuju kamar jenazah. Polisi menunjukkan foto korban yang teridentifikasi, namun Dindin tidak mengenalinya sebagai Ressa. "Memang mirip, tapi bukan anak saya," jelasnya.
Polisi merujuk mereka ke Polres Bandung Tengah. Tiba di Polres ditunjukkan foto korban yang menyeluruh. Dindin masih belum bisa mengidentifikasi, sampai tiba-tiba anaknya nyeletuk bahwa salah satu dari foto itu adalah kakaknya.
"Itu jaket sama sepatu Aa, itu aa pak," celetuk Sarah. Akhirnya setelah diamati, Dindin dan istrinya yakin jika mayat yang terbujur kaku itu adalah anak laki-laki pertamanya.
Kemudian mereka kembali ke kamar jenazah RSHS. Keyakinan mereka semakin bertambah saat melihat mayatnya secara langsung. "Apalagi saya mengenali kunci rumah dan kunci lemari yang tergantung di celana anak saya." ujarnya dengan mata sembab.
Menurut Dindin, selama ini anaknya tidak pernah menonton konser musik. "Konser malam minggu di Braga adalah konser pertama dan terakhir yang dia lihat," lirihnya dengan mata berkaca-kaca.Pukul 08.00 WIB, jenazah dibawa keluarga ke rumah duka. Rencananya, Ressa akan dimakamkan di TPU Pahlawan, Jalan Cikutra. (twi/ern)