Wagub Uu Janji Pembangunan Gedung Poliklinik RSUD dr Soekardjo Dilanjutkan

Kota Tasikmalaya

Wagub Uu Janji Pembangunan Gedung Poliklinik RSUD dr Soekardjo Dilanjutkan

Faizal Amiruddin - detikNews
Rabu, 09 Feb 2022 13:27 WIB
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau gedung polklinik RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya.
Foto: Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau gedung polklinik RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya (Faizal Amiruddin/detikcom).
Tasikmalaya -

Keluhan pasien rawat jalan atau poliklinik di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya direspons Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum dengan melakukan kunjungan langsung.

Uu menjanjikan pembangunan gedung poliklinik RSUD dr Soekardjo akan dilanjutkan di tahun ini. Penganggarannya akan dilakukan di APBD perubahan 2022.

"Insya Allah akan kami perjuangkan, minimal di perubahan APBD atau di akhir tahun 2022 ini, pembangunan ini akan dilanjutkan lagi," kata Uu, usai melakukan kunjungan ke RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya, Rabu (9/2/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan pembangunan gedung poliklinik ini terhenti karena anggarannya dialihkan atau refocusing. "Jadi bukan mangkrak, kalau mangkrak kan konotasinya duit habis pembangunan tidak tamat alias tidak manfaat. Ini mah terkena refocusing," kata Uu.

Uu juga mengatakan bahwa pembangunan sektor kesehatan atau pemenuhan fasilitas kesehatan menjadi salah satu prioritas pembangunan. Masyarakat menurut dia harus mendapatkan pelayanan terbaik.

ADVERTISEMENT

Ditanya kenapa anggaran pembangunan tersebut tidak masuk APBD murni 2022, padahal menjadi prioritas, Uu mengaku baru mengetahui proyek ini terhenti. "Tapi masih ada waktu. Bulan Mei ini kita ajukan kembali," kata Uu.

Direktur RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya Budi Tirmadi menjelaskan refocusing anggaran pembangunan gedung polklinik terjadi di bulan November 2021 ketika pembangunan sedang berjalan.

"Refocusing terjadi pembangunan berjalan di bulan November. Dari rencana Rp 32 miliar, yang tersisa Rp 13,8 miliar. Sehingga yang selesai baru sampai struktur gedungnya saja," kata Budi.

Mengenai keluhan pasien poliklinik, Budi juga mengaku memaklumi. Dia menjelaskan setelah gedung poliklinik sebelumnya dibongkar dan dibangun baru, untuk sementara 24 jenis layanan poliklinik dialihkan ke berbagai tempat. Salah satunya di ruangan rawat inap kelas 2 dan beberapa tempat lainnya.

"Ya memang tidak nyaman, karena itu sementara. Istilahnya tempat darurat," kata Budi.

Budi mengaku bukan tak ingin memberikan sarana atau ruangan yang representatif bagi pasien rawat jalan. "Lahan yang kita miliki juga terbatas. Ada opsi untuk memanfaatkan ruang rawat inap di lantai dua untuk poliklinik. Kemudian rawat inap di lantai dua dipindah ke gedung Mitrabatik. Tapi itu juga sedang kami pertimbangkan, karena saat ini pasien COVID-19 meningkat. Ketika ruang isolasi penuh, maka gedung Mitra Batik jadi ruang isolasi tambahan," kata Budi.

Terlepas dari itu, Budi berharap masyarakat atau pasien poliklinik bisa memaklumi situasi yang dihadapi pihak rumah sakit. "Kami mengapresiasi sikap Pak Wagub, mudah-mudahan bisa segera dilanjutkan kembali pembangunan gedung poliklinik ini," pungkas Budi.

(mso/bbn)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads