Kasus Kecelakaan Kerja di Jabar Menurun, Pengaruh WFH?

Kasus Kecelakaan Kerja di Jabar Menurun, Pengaruh WFH?

Yudha Maulana - detikNews
Sabtu, 29 Jan 2022 18:12 WIB
Pengecekan K3
Pengecekan K3 (Foto: istimewa)
Bandung -

Kasus kecelakaan kerja di wilayah Jabar mengalami penurunan pada 2021 atau tahun kedua pandemi COVID-19. Pada tahun 2020, tercatat 35.291 kasus kecelakaan kerja dan jumlah itu menurun ke angka 21.176 kasus pada 2021.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat (Disnakertrans Jabar) Rachmat Taufik Garsadi mengatakan kebijakan work from home (WFH) atau kerja dari rumah memengaruhi turunnya angka kecelakaan kerja.

"Ya, kebijakan WFH (work from home atau bekerja dari rumah) itu berpengaruh juga. Perusahaan-perusahaan besar seperti garmen banyak yang memperhentikan jam operasionalnya saat itu," ujar Taufik dalam keterangannya, Sabtu (29/1/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, walau jumlah kasus kecelakaan menurun akan tetapi angka kerugian akibat kecelakaan masih relatif tinggi. Hal itu terlihat dari jumlah klaim kasus kecelakaan kerja dari perusahaan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan.

Pada tahun 2020 jumlah klaim akibat kecelakaan kerja sebanyak Rp 244,3 miliar. Sedangkan, pada tahun 2021 angka tersebut naik ke angka Rp 300 miliar lebih.

ADVERTISEMENT

"Tahun lalu (2021), klaim kecelakaan kerja di Jawa Barat ke BPJS Ketenagakerjaan lumayan besar yakni mencapai Rp 316,7 miliar," kata Taufik.

Sebab itu, ujar Taufik, penerapan Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) wajib dilaksanakan oleh setiap perusahaan. Dari catatan Disnakertrans, saat ini terdapat 50 ribuan perusahaan yang belum menerapkan program K3 secara menyeluruh.

"Berdasarkan catatan kami semuanya sudah menerapkan K3 hanya saja belum optimal," kata Taufik.

Taufik meminta perusahaan lebih ketat lagi dalam melaksanakan K3, karena apabila hal tersebut berjalan dengan optimal maka akan berpengaruh positif terhadap kinerja bisnis perusahaan."Kecelakaan kerja sangat berdampak pada produktivitas, kepada kinerja bisnis dan kesejahteraan karyawannya," katanya.

Pada bulan K3 ini, Disnakertrans Jabar pun menyambangi Kantor PLN (Persero) UP3 Bandung dan Kantor Badan Pendapatan Daerah Jawa Barat (Bapenda Jabar). Tujuannya untuk melihat pelaksanaan K3 di masing-masing institusi.

Di sana, dilakukan pengujian objek K3 seperti elevator, instalasi penyalur petir dan instalasi proteksi kebakaran. Menurut Taufik, PLN punya peran penting dalam memasok listrik yang jadi tulang punggung bagi produktivitas ekonomi warga, dan Bapenda pun menjadi sentra pelayanan kepada masyarakat.

"Alhamdulillah ternyata PLN UP3 Bandung ini memang sudah menerapkan K3-nya dengan baik. Tadi kita lift, kemudian hydrant-nya juga berfungsi dengan baik. Ini bisa jadi contoh lah," katanya.

Pemeriksaan dan pengujian objek K3, kata Taufik, dilakukan oleh Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) yang tergabung dalam Dewan Pimpinan Wilayah Perkumpulan Pengusaha Jasa K3 Riksa Uji Indonesia Provinsi Jawa Barat. Serta Pengawas Ketenagakerjaan Spesialis K3 yang dimiliki oleh Dinas tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat.

"Sehingga akhirnya dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja serta penyakit akibat kerja," kata Taufik.

Halaman 2 dari 2
(yum/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads