Kabupaten Cianjur krisis stok darah di awal 2022 ini, terutama untuk golongan AB. Stok yang ada pun hanya mampu bertahan kurang dari sepekan. Hal itu diakibatkan minumnya pendonor di tengah pandemi COVID-19 ini.
Sekretaris PMI Kabupaten Cianjur Heri Hidayat, mengatakan stok darah saat ini hanya ada 129 labu darah WB atau PRC dan 8 labu trombosit.
Stok darah WB itu terdiri dari 48 labu darah golongan A, 46 labu golongan B, 30 labu darah golongan O, dan 5 labu golongan darah AB. Sedangkan 8 labu trombosit stoknya terdiri dari 2 labu dari masing-masing golongan darah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Stok saat ini Kemungkinan hanya cukup untuk beberapa hari. Apalagi untuk golongan darah AB, stoknya hanya 5 labu untuk WB dan 2 labu untuk trombositnya," kata dia, Sabtu (22/1/2022).
Direktur Unit Donor Darah PMI Kabupaten Cianjur Dr Sanny Sanjaya, mengatakan secara hitungan kumulatif per bulan, stok yang ada tidak bisa memenuhi kebutuhan setiap bulannya.
"Kebutuhan darah kita pernah bulannya sekitar 1.400 labu. Itu kebutuhan minimal. Tapi sampai ke titik aman paling rendah saja setiap bulannya masih kurang," kata dia.
Sanny mengatakan minimnya stok diakibatkan kurangnya pendonor. Pandemi COVID-19 membuat masyarakat masih belum banyak yang mau mendonor.
"Kalau sekarang memang masih lebih baik dibandingkan awal pandemi. Tapi tetap saja, stok bulannya minim, karena memang yang donornya juga sedikit. Kebutuhan darah biasanya diisi oleh keluarga dari pasien yang membutuhkan darah," ucap dia.
Oleh karena itu, lanjut Sanny, lohaknya meminta masyarakat untuk kembali rutin mendonorkan darah, agar stok bisa memenuhi kebutuhan.
"Kita juga menggelae setiap kegiatan yang dapat menambah stok. Kita koordinasi juga dengan Pemkab Cianjur agar para ASN mendonor darah. Selain itu ada sasaran lain yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan setiap bulannya," pungkasnya.
(ern/ern)