Puluhan anggota DPRD Majalengka beserta staf mulai mendapatkan vaksin dosis ketiga atau vaksinasi booster. Sebelum vaksinasi, mereka terlebih dahulu diperiksa persyaratan hingga kondisi kesehatannya.
Ketua DPRD Majalengka Edi Anas Djunaedi mengatakan vaksin booster penting diberikan kepada anggota DPRD lantaran aktivitasnya yang sering berhubungan dengan masyarakat.
"Jadi kita kan banyak berhubungan dengan masyarakat jadi penting bagi anggota dewan segera divaksin," kata Anas saat diwawancarai, Senin (17/1/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, kata dia, ada beberapa anggota DPRD yang belum bisa divaksin booster karena tidak memenuhi persyaratan. Ia pun mengungkapkan jika vaksin booster ini diharapkan dapat diterima oleh seluruh masyarakat Majalengka.
"Tadi ada yang belum bisa ada yang belum 6 bulan, ada yang tensinya tinggi, jadi enggak bisa. Kaya saya belum bisa divaksin karena tensinya tinggi. Untuk semua harus (divaksin) termasuk masyarakat juga. Sekarang masih fokus vaksin anak dulu," tandasnya.
Di tempat yang sama kordinator vaksin dari RSUD Cideres Deasy Arifani menambahkan dalam vaksinasi booster di DPRD Majalengka, pihaknya menyediakan sekitar 100 dosis.
"Kegiatan vaksinasi di sini sesuai dengan permintaan yaitu vaksin booster dengan peserta kurang lebih 100 orang. Selain booster kita juga fasilitasi vaksin dosis 1 dan 2 kalau ada yang membutuhkan," jelasnya.
Menurutnya vaksin booster diberikan kepada orang yang telah melakukan vaksin dosis 1 dan 2 dengan minimal jarak 6 bulan dari vaksin sebelumnya.
"Vaksin booster diberikan kepada yang sudah melakukan vaksin dosis 1 dan 2 minimal 6 bulan," ujar Deasy.
Sementara itu, di Cimahi sejumlah warga mulai menjalani vaksinasi booster. Vaksin booster diharapkan mampu mengurangi risiko penularan COVID-19 varian Omicron yang tengah merebak.
Pantauan detikcom, sejumlah warga tengah mengantre untuk mendapatkan vaksin ketiga di Puskesmas Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Mereka mengantre sedari pagi untuk mendapatkan vaksin booster tersebut.
Seperti dilakukan Iyan Gunawan. Di usianya yang sudah berusia hampir kepala tujuh, dirinya tahu betul berisiko tertular COVID-19. Akhirnya, ia pun memutuskan untuk disuntik vaksin ketiga.
"Saya untuk menjaga agar tidak kena COVID-19," ucap Iyan kepada detikcom.
Usai disuntik, kata Iyan, dirinya tidak merasakan gejala apapun. Ia pun tidak pernah merasakan gejala usai divaksin pertama atau kedua.
"Belum. Mungkin belum bekerja. Yang jelas sedikit sakit tapi tidak apa apa," tuturnya.
Ia pun mengajak sejumlah warga agar tidak perlu khawatir untuk melakukan vaksin ketiga. "Jangan takut divaksin, enggak apa apa. Karena itu penting agar tidak terkena COVID 19," ungkapnya.
Kepala Puskesmas Cimahi Tengah Sri Utari menuturkan, vaksin booster diberikan kepada masyarakat umum. Ada sekitar 250 stok vaksin Astrazeneca disiapkan setiap hari.
"Kami menggunakan vaksin Astra zeneca bagi warga yang divaksin satu dan keduanya divaksin sinovac atau zeneca," ungkap Sri.
Pelaksanaan vaksin booster di Puskesmas Cimahi Tengah dilaksanakan setiap hari Senin, Rabu dan Kamis. Sri menuturkan, ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi.
Di antaranya, telah menerima vaksin pertama dan kedua menggunakan vaksin astrazeneca dan sinovac, jarak dari dosis kedua kurang lebih 6 bulan, usia di atas 18 tahun, tidak sedang menyusui, tidak sedang hamil dan mempunyai e-ticket vaksin ketiga di aplikasi Peduli Lindungi.
"Vaksin booster ini, pemerintah pada awalnya booster bagi kategori lansia dan rentan. Tapi akhirnya, semua bisa menggunakan vaksin booster dengan usia sudah 18 tahun Dan itu pun harus ada E-tiket dari aplikasi Peduli Lindungi," pungkasnya.
(mso/bbn)