"Kira-kira ada 5 kuintal kedelai yang terendam banjir," ujar seorang pengrajin tempe Kusanah, Kamis (13/1/2022).
Kusanah menyatakan dirinya baru saja membeli kedelai sebanyak 1 ton. Namun, hujan deras yang mengguyur Kota Rangkasbitung kemarin telah merendam kampungnya hingga ketinggian 50 sentimeter.
"Baru nurunin 1 ton (kedelai). Setengah karung itu kerendam, yang enggak terendam langsung diamanin," ujarnya.
Baca juga: 150 Rumah Terendam Banjir di Rangkasbitung |
Pada saat hujan deras, Kusanah bersama keluarga hanya merapihkan tempe yang sudah dikemas dan perabotan rumah. Sementara karyawannya merapihkan peralatan pembuat tempe.
"Tempenya diamanin, tapi kedelainya malah lupa. Kan banyak (barang) yang dipindahin kaya sanyo, motor, gilingan kedelai," tambahnya.
Akibat banjir itu, Kusanah mengaku kedelainya sudah tidak bisa digunakan. Ia lantas membuang 5 kuintal kedelainya.
"Bisa saja sebenarnya diolah lagi, tapi hasilnya jelek. Pelanggan enggak akan mau. Banyak sih yang dibuang, ada juga yang diminta orang saya kasih saja," sambungnya.
Lebih lanjut, Kusanah mengatakan banjir di Kampung Barangbang, Lebak mulai surut pertengahan malam tadi. "Tengah malam surutnya, baru bersih-bersih pagi tadi," tandasnya.
Untuk diketahui, banjir di Rangkasbitung, Lebak terjadi akibat hujan deras selama 3 jam pada Rabu (12/1/2022) kemarin. Akibatnya, 3 lokasi perumahan terendam banjir dan 10 titik di perkotaan tergenang. (mso/yum)