Pengusutan kasus dugaan pemotongan dana bantuan operasional (BOP) Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Pandeglang, Banten terus bergulir. Terkini, Inspektorat sudah memeriksa 43 orang atas kasus yang turut mencatut nama Bupati Pandeglang Irna Narulita.
"Sampai sekarang sudah 43 orang yang kita panggil. Kita undang untuk meminta keterangan mengenai permasalahan ini," kata Inspektur Pembantu (Irban) I, Inspektorat Pandeglang Gunara Daradjat kepada detikcom saat ditemui di kantornya, Kamis (13/1/2022).
Gunara mengaku puluhan orang yang diperiksa itu berasal dari berbagai kalangan. Di antaranya pejabat penilik atau pengawas PAUD, koordinator kecamatan (Korcam) PAUD dan kepala sekolah PAUD di Pandeglang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemeriksaan dilakukan untuk mencari bukti keterlibatan oknum yang diduga telah memotong dana pencairan PAUD tahun 2021. Sebagaimana diketahui, oknum ini mencatut nama Bupati Pandeglang lalu meminta uang senilai Rp 3 juta untuk kebutuhan pembelian buku dari 672 PAUD di Pandeglang yang menerima bantuan.
"Saat ini sudah tahap riksus (pemeriksaan khusus). Nanti kami lakukan pendalaman lebih lanjut untuk menguatkan dugaan-dugaan atas tuduhan ini," tuturnya.
Inspektorat rencananya juga akan menggandeng pihak kejaksaan dan kepolisian dalam pemeriksaan ini. Kedua institusi itu akan dilibatkan jika memang terbukti adanya unsur penyalahgunaan anggaran negara.
"Komunikasi dengan kedua institusi ini sudah intens kami lakukan, jadi kalau ada pelanggaran pidananya kami serahkan ke polisi dan kejaksaan. Nanti kami juga lihat kalau bukti-bukti ini sudah kuat, kami akan panggil oknum yang dituduh sudah mengendalikan pengadaan buku ini. Tapi memang prosesnya masih panjang, bukti-buktinya harus kami kuatkan terlebih dahulu," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, nama Bupati Pandeglang Irna Narulita dicatut oleh oknum tak bertanggung jawab. Dugaan modusnya dengan meminta jatah pada pencairan dana bantuan operasional (BOP) untuk lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Pandeglang.
Upaya pencatutan ini pun sudah diendus oleh Irna sendiri. Saat dikonfirmasi, ia membenarkan ada oknum yang berupaya memanfaatkan namanya dengan cara meminta jatah pencairan BOP sejumlah PAUD di Pandeglang beberapa waktu lalu.
"Iyah, jadi kemaren ada yang ngasih tahu ibu terus nanya masalah itu. Katanya atas perintah bupati," katanya Kamis (30/12).
Mendapat informasi tersebut Irna pun mengaku sempat marah besar. Ia menegaskan sudah menginstruksikan bawahannya segera mengkroscek siapa oknum yang berani mencatut namanya dan digunakan untuk ulah yang tak bertanggung jawab ini.
"Masya Allah, Setiap oknum pasti begitu tuh, atas nama bupati. Kemarin (29/12) ibu panggil langsung, ibu suruh kroscek dulu sama Inspektorat, Dindik dan BKD," ungkapnya.
(mso/bbn)