Seorang saksi Salbiah melihat kejadian itu di depan rumahnya. Truk berjalan pelan dari arah Tapen dan berbelok ke kanan hingga menghantam rumah warga.
"Saya ada di luar rumah, (Truk) jalannya pelan. Dilihat terus, malah belok kanan," katanya.
Salbiah mengatakan, kejadian itu menghasilkan dentuman yang cukup keras. Beberapa warga yang penasaran langsung keluar rumah dan memeriksa keadaan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, sebagian rumah hancur dan tertutup oleh muatan truk. Diketahui bagian rumah itu adalah dapur. Truk berhasil dievakuasi sekitar pukul 11:00 WIB.
Di lokasi yang sama, Ketua RT 01 RW 04 Kampung Kaduranggem Katur membenarkan kejadian ini. Menurutnya, sopir mengantuk hingga menghantam rumah warga.
Pada saat kejadian, Katur sedang tidur. Ia terbangun lantaran kaget mendengar suara dentuman.
"Bapak lagi tidur, suaranya kenceng lumayan deketkan sama kejadian (rumah Katur)," katanya.
Sementara, pemilik rumah Latif (35) mengatakan rumahnya sedang kosong saat kejadian. Dirinya berada di Jakarta dan hendak bekerja. Sementara istri dan anaknya sedang menginap di rumah saudara.
"Saya lagi enggak di rumah. Iya, rumah sedang sepi. Tidak ada korban jiwa," ujarnya.
Katur mengaku mengetahui kejadian ini setelah dihubungi oleh tetangganya. Ia pun memutuskan untuk pulang ke Lebak dari Jakarta. Ia pun meminta ganti rugi atas kelalaian sopir tersebut.
"Iya maunya ada ganti rugi. Bagian dapur (hancur). Peralatan dapur, kaya kompor gas, piring, rak piring semua tertutup pasir," ujarnya.
Saat ini Latif tidak bisa memastikan berapa jumlah kerugian yang dialami. Namun ia memperkirakan kerugian mencapai jutaan rupiah.
"Enggak tau berapa kerugiannya. Belum tahukan apa saja yang hancur. Yang jelas bagian dapur," jelasnya. (yum/bbn)