330 sekolah dari tingkat SD hingga SMP di Kota Bandung, Jawa Barat menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di tahap pertama. Pantauan detikcom, Senin (10/1/2022) di SMPN 43 Kota Bandung, ratusan siswa kembali mengikuti PTM 100 persen tanpa harus melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) lagi.
Sebelum masuk ke kawasan sekolah, siswa diwajibkan melaksanakan protokol kesehatan (prokes) yang berlaku, seperti mengecek suhu tubuh dan mencuci tangan. Mereka juga diwajibkan menggunakan masker dan menjaga jarak saat beraktivitas, baik saat masuk maupun keluar dari kawasan sekolah.
Di dalam ruangan kelas pun sama, siswa harus tetap menjaga jarak dan mengurangi kontak fisik dengan siswa lainnya. Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Hikmat Ginandjar mengatakan, fasilitas pencegahan penularan COVID-19 di setiap sekolah sudah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan.
Pihak Disdik pun mewanti-wanti orang tua agar melakukan pemeriksaan kesehatan dini kepada anaknya sebelum mengikuti PTM 100 persen di sekolah. Hal itu untuk mengantisipasi terjadinya transmisi lokal virus Corona.
"Semua satuan pendidikan sudah mempersiapkan infrastrukturnya sejak dua tahun lalu, tapi sekarang akan lebih diintensifkan lagi, karena kepala sekolah dan satuan pendidikan sudah aware dengan masalah ini, tinggal bekerjasama dengan komite sekolah dan orang tua untuk bersama-sama lebih tingkatkan prokes dari mulai anak itu berangkat dari sekolah dengan perhatian bahwa anak itu dalam kondisi sehat, jika tidak sehat jangan diberangkatkan ke sekolah," kata Hikmat usai peninjauan di SMPN 43.
Dinas Pendidikan pun, ujar Hikmat, telah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Bandung bilamana muncul kasus terkonfirmasi COVID-19 di sekolah.
"Sudah bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, ada masing-masing UPT puskesmas yang membawahi satuan pendidikan atau sekolah, di sini juga ada Satgas COVID-19 tingkat sekolah," ungkapnya.
Hikmat menurunkan, 231 ribu lebih siswa yang ada di 330 sekolah ini, mengikuti PTM 100 persen di tahap pertama. "Tahap dua ada juga yang 75 persen, itu nanti bertahap supaya bisa 100 persen, secara bertahap juga mereka bisa berbenah dan kita akan evaluasi kesiapan, baik infrastruktur dan vaksinasinya," tuturnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 43 Khaerawati mengatakan, terdapat 886 siswa dari 28 rombongan belajar yang mengikuti PTM 100 persen.
Menurutnya, para siswa datang dan mengikuti pembelajaran dengan diatur per sesi. "Sekarang pagi-pagi jam 07.00 Wib untuk kelas 9 sampai jam 11.20 Wib, hanya 6 jam pelajaran 40 menit," ujarnya.
"Setelah itu jam 7.40 Wib kelas 8 datang yang terakhir jam 8.20 Wib kelas 7 baru datang. Pulangnya beda, tidak ada satu sesi semua anak datang ada jeda termasuk pulang berurutan," pungkasnya.
(yum/bbn)