Menengok Jembalas, Jembatan Rp 1 M yang Viral Gegara Pesonanya dan Insiden

Menengok Jembalas, Jembatan Rp 1 M yang Viral Gegara Pesonanya dan Insiden

Whisnu Pradana - detikNews
Sabtu, 08 Jan 2022 10:37 WIB
Jembatan Jembalas Bandung Barat
Foto: Whisnu Pradana
Bandung Barat -

Masyarakat yang tinggal di sepanjang aliran Sungai Citarum, Kabupaten Bandung Barat (KBB), sangat mengandalkan keberadaan jembatan apung untuk beraktivitas setiap harinya.

Berangkat dari minimnya cakupan aksesibilitas di pelosok Bandung Barat itu, banyak investor yang menggulirkan pundi-pundinya untuk membangun jembatan apung. Tentu ada muatan bisnis di balik keputusan tersebut, selain memang yang paling nampak yakni asas kebermanfaatannya.

Salah satu jembatan yang sangat dibutuhkan keberadaannya oleh masyarakat yakni Jembatan Jembalas yang menghubungkan dua kecamatan yaitu Kecamatan Batujajar dan Kecamatan Cihampelas. Jembatan kayu yang didominasi warna biru tersebut baru diresmikan sekitar satu bulan yang lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keindahan jembatan yang membentang sepanjang 520 meter dengan lebar 2,5 meter itu viral di media sosial. Namun belakangan jembatan yang dibangun dengan biaya sebesar Rp 1 miliar itu juga viral lagi setelah terjadi insiden patahnya satu seksi jembatan yang menyebabkan pengendara motor terjerembab.

Pengelola Jembatan Jembalas, Cecep Sumanta mengatakan pembangunan jembatan kayu tersebut dilakukan selama 40 hari yang dimulai sejak 10 November hingga 18 Desember 2021 lalu.

ADVERTISEMENT

"Dulunya ada jembatan di sini, tapi kemudian ada pembangunan Bendungan Saguling, jembatannya kemudian tenggelam. Akhirnya daerah di sini mati, sampai akhirnya saya membangkitkan kembali daerah ini dengan membangun Jembalas," ungkap Cecep kepada detikcom di Jembatan Jembalas, Sabtu (8/1/2022).

Keberadaan jembatan yang membentang di atas aliran Sungai Citarum itu mampu memangkas waktu tempuh warga yang ada di dua kecamatan ketimbang melewati jalan raya yang lebih lama sekitar 30 menit ditambah saat ini sedang mengalami kemacetan parah akibat perbaikan jalan.

"Kalau lewat jalan raya atau jalan umum, jarak tempuh Batujajar-Cihampelas bisa 30 menit. Tapi dengan adanya jembatan ini hanya 10 menit. Terus enggak kenamacet juga," tegas Cecep.

Untuk melintasi jembatan ini, pengendara motor cukup membayar Rp 3 ribu sekali jalan, sementara sedangkan pengguna sepeda dan pejalan kaki cukup membayar Rp 2 ribu. Ribuan motor lalu lalang setiap hari di atas jembatan.

"Kalau di jembatan yang lain kan Rp 5 ribu, tapi kalau kita itung-itung sebagian amal. Terus ada Jumat Barokah juga, kita gratiskan selama satu jam, jadi tidak hanya memikirkan ekonomi saja. Kalau sehari mungkin bisa 1.000 motor yang lewat," kata Cecep.

Selain memudahkan akses jalan bagi warga, konsep jembatan ini juga sedikit dibalut dengan sentuhan wisata karena para pengendara bisa berswafoto dengan latar belakang aliran Sungai Citarum yang saat ini sudah jernih.

"Makanya jembatan ini ada lengkungan kiri kanannya, dan ada gapura, jadi lengkap. Nanti bakal ada pengembangan untuk restoran kalau ada izin dari PT Indonesia Power karena kita disini numpang dengan sistem kontrak," jelas Cecep.

Namun sejak insiden patahnya satu seksi jembatan pada Minggu (2/1/2022) lalu, saat ini jembatan tersebut masih ditutup untuk umum lantaran masih dalam tahap perbaikan. Setelah itu akan ada inspeksi dan pengecekan kualitas jembatan dari dinas terkait.

"Kita berharap bisa secepatnya dibuka dan dioperasikan lagi, karena setiap hari ada yang tanya sudah dibuka atau belum. Artinya kan banyak masyarakat yang bergantung pada keberadaan jembatan ini," pungkas Cecep.

Legislator Minta Uji Kelayakan-Ditutup Sementara

DPRD Kabupaten Bandung Barat meminta pengelola untuk menutup sementara Jembatan Batujajar-Cihampelas (Jembalas) yang sempat patah lalu ambruk hingga membahayakan pengendara.

Ketua Komisi III DPRD KBB Iwan Ridwan mengatakan pihaknya bersama dinas terkait meminta adanya uji ulang kelayakan jembatan tersebur. Sambil menunggu hasilnya keluar jembatan tersebut disarankan ditutup sementara.

"Kita rekomendasikan dihentikan dulu kegiatannya sebelum ada kajian bahwa jembatan itu bisa menjamin keamanan penggunaanya," ujar Iwan kepada wartawan.

Ia menilai jembatan tersebut belum layak digunakan untuk masyarakat umum lantaran beresiko tinggi bagi saat dilintasi kendaraan terlebih ketika debit air Sungai Citarum naik.

"Hasil dari investigasi di lapangan jadi jembatan dengan bentangan sepanjang 514 m dan lebar 2,5 meter di atas permukaan air memang beresiko cukup tinggi," terang Iwan.

Iwan menyebut dari sisi pengamanan pun harus lebih diperhatikan oleh pengelola. Pasalnya risiko terjadinya kecelakaan dengan kondisi jembatan tersebut cukup tinggi dan bisa terulang seperti insiden sebelumnya.

"Apalagi kalau tidak ditunjang dengan pengamanan. Apalagi dengan jembatan yang terbuka, lalu juga posisi jembatan pun naik turun dengan bantalan dari kayu," jelas Iwan.

Sampai saat ini pengelola jembatan yang menghubungkan Kecamatan Batujajar dan Kecamatan Cihampelas, Bandung Barat tersebut masih melakukan perbaikan pada satu seksi jembatan yang patah.

Konsultan Perencana Pembangunan Jembalas sekaligus pengelola jembatan, Gaston Barus mengatakan perbaikan yang dilakukan yakni memperkuat ponton dari drum yang menopang jembatan serta menambah ikatan pada bagian jembatan agar tak terbawa arus hingga konstruksinya patah lagi.

"Sampai saat ini masih melakukan perbaikan dan belum bisa dilalui. Kita memperkuat ponton dari drum supaya tidak terbawa arus lagi seperti kemari, lalu bagian jembatan kita ikat ke tanah," ungkap Gaston.

Pihaknya juga bakal menambah CCTV di beberapa titik jembatan serta perahu karet sebagai langkah pengamanan. Dengan demikian pengguna jembatan bakal merasa lebih aman saat melalui jembatan tersebut.

Nantinya arus lalulintas kendaraan yang bakal melintasi jembatan tersebut juga akan diatur sehingga tidak membahayakan pengguna jembatan dan konstruksi jembatan tersebut.

"Itu juga sesuai arahan dari DPRD dan dinas terkait, minta diperkuat semuanya dan arus lalulintasnya diatur lagi. Jadi jangan sampai terlalu ramai yang lewat sehingga menambah beban berat di atas jembatan," tegas Gaston.

Halaman 2 dari 2
(ern/ern)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads