Hilangnya jejak korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas) di Jalan Raya Nagreg-Garut, Handi Saputra Hidayatullah (18) dan Salsabila (14) sempat menjadi misteri. Handi-Salsa dibawa oleh pemobil yang terlibat dalam lakalantas tersebut. Belakangan, mobil itu ditumpangi tiga oknum TNI.
Pada waktu kejadian, warga yang ada di lokasi kejadian mengira Handi-Salsa akan dibawa ke rumah sakit oleh trio TNI itu. Namun empat hari dari waktu kejadian, kedua korban malah ditemukan tidak bernyawa di Sungai Serayu, Jawa Tengah.
Baca juga: Tragedi Tabrak Lari Sejoli di Nagreg-Serayu |
Kasus ini disorot Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Dia mengungkapkan Kolonel Priyanto sebagai aktor utama di balik perkara pembunuhan itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan memang yang menjadi inisiator sekaligus pemberi perintah untuk tindakan yang masuk dalam beberapa pasal tadi, termasuk pembunuhan berencana ini adalah Kolonel P. Nah, sehingga sudah terbukti dari konfrontasi ini," kata Andika saat meninjau vaksinasi massal untuk anak usia 6-11 tahun di SD Plebengan, Kabupaten Bantul, Jumat 31 Desember 2021.
![]() |
Sekadar diketahui, motor ditumpangi Handi-Salsa dan mobil berisi tiga TNI terlibat kecelakaan pada Rabu 8 Desember 2021. Beberapa hari kemudian, mayat sejoli tersebut ditemukan di Sungai Serayu di Banyumas dan Cilacap, Jateng, Sabtu 11 Desember 2021.
Tubuh dua kawula muda sengaja dibuang ke sungai oleh Kolonel Inf Priyanto (Kepala Seksi Intel Kasrem Gorontalo), Kopda Andreas Dwi Atmoko (anggota Kodim Gunungkidul/Kodam Diponegoro) dan Kopda Ahmad Sholeh (anggota Kodim Demak/Kodam Diponegoro). Kasus pembunuhan Handi-Salsa yang melibatkan trio oknum TNI AD ditangani Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (Puspomad).
Terungkapnya identitas trio TNI tersebut berdasarkan sejumlah petunjuk. Awalnya, polisi menelusuri penampakan foto-video mobil hitam Phanter dengan pelat nomor B-300-Q dan dua pengendara mobil dibantu warga tengah mengangkat tubuh Handi. Gambar tersebut viral di media sosial.
Simak video 'Terungkap Cara Trio TNI Buang Handi-Salsa di Sungai Banyumas':
Dari foto tersebut, polisi mencari keberadaan pelaku dan jejak mobil tersebut. Proses pencarian cukup menyita waktu, karena dilakukan lebih dari tiga hari.
Setelah proses penyelidikan rampung dilakukan Polresta Bandung, berkas dilimpahkan kepada Pomdam Siliwangi dan diserahkan kembali ke Puspomad untuk ditindaklanjuti. Polisi yakin tiga sosok pria di mobil itu anggota TNI. Salah satu bukti yang menguatkan yaitu selembar karcis parkir gratis.
Baca juga: Karcis Pembongkar Sandiwara Kolonel |
Karcis parkir gratis itulah yang membongkar identitas pembunuh Handi-Salsa yaitu Kolonel Priyanto, Kopda Andreas Dwi Atmoko dan Kopda Ahmad Sholeh. Puspomad sudah menahan tiga oknum TNI tersebut.
Komandan Puspomad Letjen TNI Chandra W Sukotjo mengatakan Kolonel Priyanto dan dua anggota TNI itu sempat menginap satu malam di salah satu hotel di Bandung atau sebelum kejadian kematian Handi-Salsa.
![]() |
Catatan dari hotel itu, yang ditemukan polisi, menyebutkan ada mobil bernomor B-300-Q meminta parkir gratis. "Ditemukannya sama polisi. Kan polisi yang ikuti dulu. Setelah di hotel itu, ketahuanlah identitasnya dia sebagai anggota TNI. Setelah itu baru info ke Pomdam Siliwangi," kata Chandra kepada reporter detikX.
Sekedar informasi, tiga terduga pelaku ini diketahui saling mengenal sejak 2015-2016, ketika Kolonel Priyanto menjabat Dandim 0730/Gunungkidul. Puspomad sudah menggelar rekonstruksi kasus ini pada Senin 3 Januari 2022. Tiga tersangka itu melakukan reka ulang adegan di lokasi kecelakaan dan tempat pembuangan tubuh Handi-Salsa.