Kilas Balik Corona 2021 di Jawa Barat

Yudha Maulana - detikNews
Sabtu, 01 Jan 2022 13:10 WIB
Ilustrasi (Ilustrator: Edi Wahyono/detikcom)
Bandung -

Perjalanan penanganan COVID-19 di Jawa Barat diwarnai dengan aneka peristiwa. Mulai dari dimulainya vaksinasi COVID-19, munculnya varian Delta yang membuat porak poranda hingga dibangunnya Monumen Perjuangan Covid di Jabar.

Berikut rangkuman kilas balik pandemi COVID-19 di Jawa Barat:

Januari: Vaksinasi Mulai Dilakukan

Kedaruratan karena COVID-19 mulai terlihat memasuki awal tahun 2021. Di Jawa Barat, kasus terkonfirmasi COVID-19 telah memasuki rata-rata 1.000-an kasus per hari seperti yang ditampilkan Pikobar.

Kenaikan itu membuat akumulasi COVID-19 di Jabar tembus ke angka 85.083 setelah 10 bulan diselimuti pandemi. Ketika itu aglomerasi Bodebek, khususnya Kota Depok dan Kabupaten Karawang menjadi daerah dengan catatan COVID-19 tertinggi.

Bahkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun berkantor dinas di Karawang dan Depok yang saat itu ditetapkan sebagai daerah siaga satu virus Corona, karena lonjakannya yang tinggi. Di sisi lain, bulan Januari juga menjadi harapan, sebab Jabar bersiap untuk melaksanakan vaksinasi COVID-19 seiring dengan izin penggunaan yang dikeluarkan BPOM RI terhadap vaksin Sinovac.

Ariel Noah menjalani vaksinasi COVID-19 di RSKIA Kota Bandung. (Foto: Wisma Putra/detikcom)

Akhirnya vaksinasi dilakukan pada 14 Januari 2021, ada tujuh daerah yang melaksanakan vaksinasi tahap awal yakni Kota Bandung, Bekasi, Bogor, Depok, Cimahi, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat.

Vaksinasi diberikan kepada tenaga kesehatan dan para pekerja publik yang bersinggungan dengan masyarakat secara langsung. Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum hingga Ariel Noah pun mendapatkan

Februari: Puskesmas Jadi Ujung Tombak Pelacakan Kontak Erat

Memasuki bulan Februari, Gubernur Jabar Ridwan Kamil menjadikan puskesmas sebagai ujung tombak untuk menghadapi pandemi. Puskesmas Terpadu dan Juara (Puspa) dibentuk untuk menambah kekuatan 3T yakni tracing, testing dan treatment.

"Benteng melawan COVID-19 itu ada tiga. Benteng pertama kalau tidak jebol harusnya kita aman, benteng 3M, tapi kedisiplinan tidak memadai maka benteng ini jebol," ujar Ridwan Kamil saat meresmikan PUSPA di Kabupaten Bekasi, Senin (1/2/2021).

Tim Puspa tersebut dibentuk untuk melakukan pelacakan kontak erat dari orang yang terkonfirmasi positif di tingkat kelurahan hingga RT/RW. Vaksinasi terus digenjot, tetapi ada beberapa kendala. Salah satunya syarat medis bagi penerima vaksinasi. Tercatat pada Gebyar Vaksinasi yang dilaksanakan di Sabuga pada 17 Februari 2021, 1.100 dari 3.300 nakes tak lolos skrining kesehatan karena memiliki komorbid.

Pada bulan ini juga, tokoh ilmu komunikasi Indonesia Jalaluddin Rakhmat meninggal dunia karena COVID-19.

Maret: Varian Delta Pertama Kali Terdeteksi di Karawang

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan bahwa varian baru virus Corona dari Inggris, B117 atau varian Delta ditemukan di Karawang Jawa Barat. Saat ini, Satgas COVID-19 Jabar pun tengah melakukan pelacakan lebih lanjut untuk mengantisipasi merebaknya virus Corona yang bermutasi tersebut.

"Varian baru virus Corona diberitakan sudah ada di Indonesia, masuk di Karawang kami sudah melakukan pelacakan dan meminta kalau boleh tim Unpad untuk meneliti UK B117 ini," ujar Ridwan Kamil di RSP Unpad, Kota Bandung, Rabu (3/3/2021).

Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Foto: Dok. Pemprov Jabar)

Koordinasi dengan Unpad itu dilakukan untuk mengetahui apakah perlakuan protokol kesehatan COVID-19, masih berlaku sama atau tidak. Pasalnya, sejumlah pihak menilai bahwa mutasi virus ini lebih ganas.

"Apakah sama perlakuan 3M dan 3T ini ? kami mohon agar ada penelitian, sehingga kami selaku pengambil keputusan secara tepat bisa merespon dengan cara terukur," ujar pria yang akrab disapa Kang Emil.

Kendati demikian, ia mengimbau agar warga tetap tenang dan tak panik. Langkah antisipasi telah dilalukan sejak awal karena satgas telah memprediksi bahwa virus ini akan bermutasi.

"Ikhtiar kita sesuaikan dan kita tingkatkan," ucapnya.

April: Larangan Mudik Diberlakukan

Mudik atau pulang kampung melekat dengan Hari Raya Idul Fitri. Kendati begitu, pemerintah melarang tradisi tersebut di masa pandemi COVID-19 ini karena khawatir pemudik dari kota membawa virus bagi keluarganya di perkampungan.

Pemerintah pusat pun melarang warganya mudik dengan menerbitkan masa larangan mudik pada 6-17 Mei.Pemudik yang sudah terlanjur pulang kampung pun diwajibkan agar mengisolasi diri di fasilitas isolasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Selain larangan mudik, masyarakat juga dilarang untuk menggelar acara buka puasa bersama, dan salat taraweh pun dianjurkan untuk dilakukan berjamaah di rumah masing-masing dengan keluarga. Ketika itu pemerintah menetapkan zonasi (hitam-merah) sebagai penanda kedaruratan di suatu wilayah.

Mei: Peningkatan Kasus COVID-19 Mulai Terlihat

Sejumlah kabupaten/kota di Jabar mulai diselimuti zona merah. Tingkat keterisian rumah sakit (BOR) juga terus mengalami peningkatan.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menduga aktivitas mudik menjadi salah satu pemicu terjadinya kenaikan kasus penularan virus Corona.

Tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di seluruh Jawa Barat masih dalam tahap terkendali meski mengalami peningkatan mencapai 68 persen dampak arus mudik dan libur Lebaran 2021. (Foto: ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)

Ia menyinggung terkait mobilitas warga yang masih tinggi dan masih adanya kerancuan terkait persepsi warga tentang aktivitas di sektor esensial dan kritikal.

"Masih ada kerancuan sektor kritikal dan esensial, nanti kita akan lakukan edukasi lagi agar masyarakat jelas apa itu definisi kritikal dan esensial," ucap Ridwan Kamil, 6 Mei 2021.




(yum/bbn)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork