Puluhan Calon Pengantin-Vendor Diduga Ditipu WO di Karawang

Puluhan Calon Pengantin-Vendor Diduga Ditipu WO di Karawang

Yuda Febrian Silitonga - detikNews
Kamis, 30 Des 2021 18:48 WIB
Ilustrasi Penipuan
Ilustrasi (Foto: Ilustrasi by Mindra Purnomo)
Karawang -

Puluhan calon pengantin diduga menjadi korban penipuan Wedding Organizer (WO) di Karawang. Kerugian korban ditaksir mencapai ratusan juta.

Berdasarkan informasi yang beredar, ada 57 calon pengantin dan vendor diduga ditipu oleh WO hingga Rp 900 juta.

"Para calon pengantin dan vendor tertipu oleh WO di Karawang, Jawa Barat. Dengan iming harga paket murah meriah serta banyak bonusnya. Korban sudah mencapai 57 Orang kerugian mencapai 900 juta dan pelaku anak dari Ketua RT 003 / RW 007 Kampung Sauyunan, Karawang. Sampai saat ini rumah orang tua pelaku, didatangkan oleh para keluarga korban dikarenakan pelaku tidak ada itikad baik untuk memberi kabar kepada calon pengantin dan vendor secara bermusyawarah," tulis @karawang_kekinian dalam postingannya, Rabu (29/12/2021) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat dikonfirmasi, Satreskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana mengatakan terkait dugaan penipuan WO pihaknya belum ada yang datang membuat laporan.

"Belum ada yang buat laporan," kata Oliestha saat dihubungi melalui aplikasi WhatsApps, Kamis (30/12/2021).

ADVERTISEMENT

Namun dikatakannya, beberapa korban sempat datang ke pihaknya untuk berkonsultasi terkait permasalahan yang dihadapi.

"Jadi korban konsultasi kemarin, dan belum berani melaporkan, dalam keterangannya, mereka meminta pengembaliannya bulan Januari 2022 dan lain-lainnya. Beberapa yang pembayaran sudah lunas, namun acara juga lewat dan WO tidak datang," terangnya.

Sementara itu di tempat berbeda, detikcom sempat mendapatkan informasi dari salah seorang korban, bernama Yana (25).

"Awalnya pada bulan November 2021, saya melihat ada promosi WO dari inisial DP di media sosial (medsos) facebook. Dengan menawarkan promo paket wedding murah meriah sebesar Rp 13 juta, juga akan memberikan bonus jasa dokumentasi sebanyak tiga roll dan file save dvd. Dan akhirnya saya tergiur dan membayar DP sebesar Rp 10 juta," katanya saat dihubungi melalui telepon selular.

Setelah pelunasan, pihak WO sulit dihubungi."Sampai saat ini sulit dihubungi, dan nomor saya diblokir," terangnya.

Yana mengakui juga akan menggelar resepsi pada bulan Januari 2022."Saya rencana bakal menggelar resepsi pada bulan Januari 2022, semoga bisa ada jalan keluar, dan memang rencananya bila masih belum ada perkembangan akan melapor," ungkapnya.

Di samping itu, Dina Permatasari (26) pemilik grup seni tari upacara adat Sunda Ki Lengser selaku vendor mengakui hal sama.

"Jadi saya sudah bekerjasama dengan WO inisial DP itu sejak bulan November dan memang sempat dapat info dari teman-teman seni WO ini sudah bermasalah, tapi saya positif saja, awal kerjasama baik-baik saja, tapi sejak bulan kemarin dua kali saya pentas tapi belum dibayar sudah dua minggu, biasanya kalau sudah pentas 4 hari baru bayar tapi ini sudah 2 minggu dan saat ke rumahnya tidak ada orang dan nomor saya juga diblokir," katanya saat dihubungi melalui telepon selular.

Dari total kerugian, ia merugi kurang lebih Rp 10 juta."Satu kali pentas itu biasa dibayar 5 juta, jadi total belum bayar 10 juta," ungkapnya.

Untuk saat ini pihaknya belum ada niatan untuk melaporkan ke pihak kepolisian, namun ia meminta dimediasi oleh kepolisian untuk bisa bertemu dengan pemilik WO.

"Saya berharap bisa dimediasi dengan pihak WO oleh kepolisian meski kami belum ada niatan untuk lapor ke pihak berwajib," tandasnya.

(mud/mud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads